Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 24 Februari 2022 | 13:15 WIB
Ilustrasi Aturan Pedoman Penggunaan Toa Masjid Terbaru (Pexels)

Apalagi, lanjutnya, ketika Ramadhan, pengeras suara masjid saling bersahutan membangunkan sahur dengan suara pekak.

“Dan yang terbangun dengan teriakan pekak itu bukan hanya umat Islam yang melaksanakan puasa, tapi juga umat lain akan kaget, padahalkan mereka gak punya kewajiban puasa,” katanya.
Eko Kuntadhi juga menyebutkan sejumlah kegiatan lain yang dilakukan di masjid dan menggunakan pengeras suara, seperti pengajian dan ceramah.

“Begitupun ketika ada acara ceramah agama. Suara speakernya gede-gede diarahkan seantero jagat. Kadang-kadang ceramah isinya menghardik umat lain dan bersikap tidak peduli pada orang lain yang mendengar. Apakah mereka tersinggung atau nggak,” katanya.

Baca Juga: Tak Hanya Toa Masjid, MUI Minta Gus Yaqut Atur Pengeras Suara Rumah Ibadah Lain, Eko Kuntadhi: Emang Kedengeran?

Load More