SuaraBogor.id - Harga kacang kedelai hingga kini masih belum terkendali. Akibatnya, volume tahu dan tempe yang beredar di pasaran menjadi kurus atau mengecil tak besar seperti biasanya.
Menurut pedagang tahu dan tempe di Pasar Jambu Dua, Ade Hidayat, perubahan ukuran pada tempe dan tahu yang dijualnya dipicu lantaran harga kedelai saat ini tengah tinggi.
“Iya betul, sekarang tempe sama tahu dari pabriknya ukurannya berkurang, sedikit lebih kecil. Karena kan harga kedelainya lagi mahal,” kata Ade, mengutip dari Bogordaily.net--jaringan Suara.com, Rabu (2/3).
Meski ukurannya lebih kecil, lanjut Ade, untuk harga jualnya masih tetap sama yaitu dikisaran Rp 5.000 sampai Rp 8.000 perkap atau pertoples.
“Ya, memang sangat mempengaruhi ke penjualannya jadi sedikit berkurang. Tapi alhamdulillah sejauh ini persediaan tahu dan tempe masih aman,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Humas Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Iwan Arief Budiman membenarkan ukuran tahu dan tempe yang saat ini dijual di pasaran memang mengecil.
“Iya benar, hampir di seluruh pasar di Kota Bogor ukuran tempe dan tahu sedikit lebih kecil,” kata Iwan.
Kendati demikian, lanjut Iwan, masyarakat tidak usah risau lantaran tahu dan tempe yang sebelumnya sempat langka, namun kini mudah didapatkan kembali. Hanya saja, ukurannya berbeda.
Baca Juga: Harga Kedelai di Bintan Beratkan Pedagang, Ukuran Tahu dan Tempe Dikurangi Atasi Kerugian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Jangan Salah Pilih Lokasi! Cek Jadwal Kemeriahan Malam Tahun Baru 2026 di Kabupaten Bogor
-
Siap-Siap Macet Total? Pemkab Bogor Prediksi Jutaan Wisatawan Serbu Puncak di Malam Tahun Baru
-
Dompet Menjerit Jelang Nataru, Harga Ayam hingga Cabai di Cibinong Meroket Tajam
-
4 Warga Bogor Masuk Daftar 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus Maut di Tol Batang-Semarang
-
Langkah Aksi Sosial BRI, Jalan Sehat 5 KM Donasi Rp50 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra