Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 02 Maret 2022 | 07:17 WIB
Ilustrasi tempe (Pixabay/Bintang_Galaxy).

SuaraBogor.id - Harga kacang kedelai hingga kini masih belum terkendali. Akibatnya, volume tahu dan tempe yang beredar di pasaran menjadi kurus atau mengecil tak besar seperti biasanya.

Menurut pedagang tahu dan tempe di Pasar Jambu Dua, Ade Hidayat, perubahan ukuran pada tempe dan tahu yang dijualnya dipicu lantaran harga kedelai saat ini tengah tinggi.

“Iya betul, sekarang tempe sama tahu dari pabriknya ukurannya berkurang, sedikit lebih kecil. Karena kan harga kedelainya lagi mahal,” kata Ade, mengutip dari Bogordaily.net--jaringan Suara.com, Rabu (2/3).

Meski ukurannya lebih kecil, lanjut Ade, untuk harga jualnya masih tetap sama yaitu dikisaran Rp 5.000 sampai Rp 8.000 perkap atau pertoples.

Baca Juga: Harga Kedelai di Bintan Beratkan Pedagang, Ukuran Tahu dan Tempe Dikurangi Atasi Kerugian

“Ya, memang sangat mempengaruhi ke penjualannya jadi sedikit berkurang. Tapi alhamdulillah sejauh ini persediaan tahu dan tempe masih aman,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Humas Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Iwan Arief Budiman membenarkan ukuran tahu dan tempe yang saat ini dijual di pasaran memang mengecil.

“Iya benar, hampir di seluruh pasar di Kota Bogor ukuran tempe dan tahu sedikit lebih kecil,” kata Iwan.

Kendati demikian, lanjut Iwan, masyarakat tidak usah risau lantaran tahu dan tempe yang sebelumnya sempat langka, namun kini mudah didapatkan kembali. Hanya saja, ukurannya berbeda.

Baca Juga: Ibarat Jatuh Tertimpa Tangga, Minyak Goreng Naik Harga, Disusul Tahu Tempe dan Daging, IRT di Balikpapan: Dihemat-hemat

Load More