SuaraBogor.id - Surah Al Quraisy merupakan surah ke-106 dalam Alquran. Surah ini termasuk dalam juz 30 dan tergolong surah Makkiyah. Surah ini terdiri dari 4 ayat dan biasa dibaca saat salat Tarawih pada bulan Ramadan.
Kata "Quraisy" dalam Surah Quraisy merupakan penjelasan tentang kaum Quraisy, yaitu suku bangsa Arab keturunan Ibrahim melalui jalur Nabi Ismail yang menjadi garis keturunan Nabi Muhammad SAW.
Kaum Quraisy memiliki tanggung jawab untuk memelihara Ka'bah dan sangat dihormati oleh suku-suku lain.
Ternyata surah Quraisy ini berkaitan erat dengan Surah al-Fil (surah ke-105). Di mana surah Al-Fil mengisahkan tentang serangan Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya ke Makkah.
Abrahah berniat menghancurkan Ka'bah yang saat itu menjadi pusat ziarah orang-orang Arab sehingga mereka berpaling ke katedral yang dibangunnya di Sana'a.
Akan tetapi, dalam Surah al-Fil mengisahkan tentang pasukan gajah Abrahah yang kuat itu hancur oleh thayran ababil, atau kemudian lebih terkenal dengan istilah burung Ababil.
Burung Ababil yang membawa bebatuan berpijar (batu-batu dari neraka) sehingga pasukan Abrahah bagai "tunggul-tunggul jerami yang remuk".
Sedangkan dalam Surah Quraisy mengisahkan kehidupan kaum Quraisy dengan kebiasaan mereka berdagang, melakukan perjalanan pada musim dingin dan musim panas. Surah ini menjelaskan tentang nikmat Allah kepada kaum tersebut, yang mestinya membuat Quraisy untuk lebih banyak mengabdi kepada Allah.
Terkait hikmah Surah Quraisy, mengutip dari artikel "Tiga Kriteria Negara Maju Menurut Surat Al-Quraisy" dalam laman NU Online. Dalam artikel tersebut menjelaskan ada tiga kriteria yang bisa menjadi landasan untuk mengukur kemajuan suatu negara yang berdasarkan pada Surah Quraisy.
Baca Juga: Dinar Candy Fasih Bacakan Alquran Surat Al-Baqarah, Irfan Hakim Mewek
Kriteria yang paertama yaitu kondisi masyarakat yang senang beribadah kepada Allah yang dilambangkan melalui Ka'bah. Meskipun surah ini untuk kaum Quraisy ketika itu, akan tetapi tetap berlaku secara umum. Artinya, bagi semua kalangan masyarakat yang tidak mengenal golongan maupun kedudukan, perintah ibadah wajib dijalankan.
Kriteria yang kedua yaitu potensi ekonomi yang kuat. Jika dengan keadaan ekonomi suatu negara yang kuat, maka kondisi masyarakatnya tentu akan semakin makmur dan bisa meningkatkan kualitas masyarakat di negara tersebut.
Artikel yang ketiga yaitu jika ibadah dan ekonomi tersebut sudah benar dan dirasa cukup kuat hingga terpenuhi, maka sudah tentu akan tercipta keamanan. Masyarakat akan dijauhkan dari rasa takutnya sebab kondisi yang sudah aman dan tenteram.
Bacaan dan arti surah Al Quraisy
Adapun ayat-ayat dari surah ini ialah sebagai berikut:
li iilaafi quraiisy
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Update Kasus Kematian Bocah di Bogor: Ayah Tak Terlibat, Ibu Tiri Pelaku Tunggal Penganiayaan Brutal
-
Ibu Tiri Pembunuh Anak di Bojonggede Jadi Tersangka, Ayah Korban Diperiksa Polisi, Apa Perannya?
-
Menko PM Nobatkan Tirta Kahuripan dengan Mandaya Award 2025, Bukti Nyata Keberhasilan Program
-
Ini 5 Poin Terkini yang Bikin Geleng-Geleng Kepala Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak di Bojonggede
-
Ibu Tiri Pembunuh Bocah 6 Tahun di Bojonggede Berstatus Ibu Rumah Tangga