Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 27 Maret 2022 | 14:19 WIB
Ilustrasi uang palsu. [Shutterstock]

SuaraBogor.id - Bank Indonesia memminta masyarakat agar lebih waspada lagi terkait peredaran uang palsu jelang Ramadhan 2022.

Untuk diketahui, peredaran uang palsu di Indonesia paling terendah di dunia dengan diukur dari rasio peredaran lembar uang palsu per 1 juta atau piece per million (ppm).

Namun, Bank Indonesia meminta agar masyarakat harus lebih berhati-hati.

“Kita minta masyarakat dapat mendeteksi dengan melihat untuk mengetahui mana uang asli maupun uang palsu juga diraba dan jika tidak ada kasarnya maka dipastikan palsu,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Warga Diminta Waspadai Peredaran Uang Palsu, Polisi: Modus Beli Rokok dengan Pecahan Rp 100.000

Peredaran uang palsu di Indonesia hanya empat lembar dari per 1 juta ppm. Sedangkan, kata dia di beberapa negara di dunia ada 100 sampai 150 lembar per 1 juta ppm. Misalnya, Kanada dan Inggris cukup tinggi peredaran uang palsu hingga 100 -150 lembar dari per 1 juta ppm.

Kebanyakan peredaran uang palsu di Indonesia menurutnya dengan uang pecahan nominal Rp50 ribu sampai Rp100 ribu karena dapat menguntungkan.

“Masyarakat harus waspada terkait peredaran uang palsu,” imbuhnya.

Ia mengatakan umumnya peredaran uang palsu itu muncul pada hari- hari tertentu, karena permintaan konsumsi meningkat, seperti menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Masyarakat khususnya pelaku ekonomi harus teliti untuk menerima uang pecahan nominal Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, sebab uang itu memiliki pengamanan.

Baca Juga: Waspada, Jelang Ramadhan Peredaran Uang Palsu Kian Marak di Serang Banten

Masyarakat sebaiknya mendeteksi uang dengan melihat dan meraba guna mencegah menerima uang palsu.

Load More