Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 13 April 2022 | 12:35 WIB
Aksi demo Aliansi Rakyat Sukabumi Menggugat berakhir Selasa malam (12/4/2022), menyisakan cerita menarik bagi Nasir (45 tahun) (Sukabumi Update)

SuaraBogor.id - Aksi demonstrasi di Sukabumi, Jawa Barat digelar Aliansi Rakyat Sukabumi Menggugat pada Selasa 12 April 2022 kemarin. Aksi di Sukabumi ini menyisakan cerita tergolong miris.

Bagaimana tidak, setelah massa aksi menyelesaikan aksinya, Nasir (45) dengan karung memunguti sisa sampah plastik pada pengunjuk rasa. Bagi Nasir, sampah plastik ini ialah caranya untuk bisa mendapatkan uang yang kemudian ia belikan untuk santap sahur.

Sampah plastik cukup banyak ditinggalkan para pendemo jadi ladang rezeki untuk Nasir. Disinggung soal tuntutan massa aksi, Nasir mengaku tak paham.

Massa aksi yang berdemo di tugu Adipura, Sukabumi sendiri menyuarakan sejumlah tuntutan diantaranya, menolak kenaikan harga minyak goreng dan sembako, menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga pupuk dan obat pertanian, serta menolak kenaikan harga LPG dan TDL, hingga menolak pembangunan ibu kota nusantara di Kalimantan.

Baca Juga: Terungkap! Penyebab Sesungguhnya Ipda Imam Agus Husein Meninggal Dunia Saat Mengawal Aksi Demo Mahasiswa

Bagi Nasir, ia cukup bersyukur masih bisa mendapatkan rezeki dari sampah plastik yang ditinggalkan para pendemo.

"Sampah plastiknya dijual ke pengepul," kata Nasir. Menurut dia, sisa-sisa Sampah plastik itu bisa dijual seharga Rp 50 ribu. "Dicukup-cukupkan (untuk makan sahur)," ungkap Nasir mengutip dari Sukabumi Update--jaringan Suara.com, Rabu (13/4/2022).

Nasir ialah cermin rakyat kecil yang dihimpit dengan kenaikan harga bahan pangan saat ini. Ia mengaku sudah empat tahun bolak balik dari tempat tinggalnya di Cianjur ke Sukabumi untuk memungut sampah plastik.

"Sudah empat hidup di jalanan (di Kota Sukabumi),"

Baca Juga: Kemarin, Mahasiswa Universitas Brawijaya Ditemukan Tewas di Pasuruan hingga Aksi Demo Menolak Penundaan Pemilu 2024

Load More