SuaraBogor.id - Jelang musim mudik, Polres Sukabumi, Jawa Barat memeriksa sejumlah angkutan umum untuk mengetahui kelayakan operasi saat aat digunakan pada musim mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kasatlantas Polres Sukabumi Kota AKP Tejo Reno Indratno mengatakan, pemeriksaan kondisi kelayakan angkutan umum atau rampchek ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas khususnya saat musim mudik lebaran tahun ini.
"Setiap angkutan umum yang dioperasikan harus benar-benar layak mulai dari mesin, rem, ban hingga alat keselamatan lainnya,"kata Tejo, Selasa (19/4/2022) dikutip dari Antara.
Menurut Tejo, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya meliputi bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan kota antarprovinsi (AKAP) yang dilaksanakan Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Sukabumi.
Meskipun belum ditemukan adanya bus yang dinilai tidak layak beroperasi, tetapi pemeriksaan terus dilakukan dengan tujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum saat melaksanakan mudiknya.
Lanjut dia, kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi selain akibat dari pengemudi yang menjalankan kendaraannya secara ugal-ugalan dan tidak patuh terhadap rambu lalu lintas, juga dipengaruhi oleh kondisi kendaraan seperti mesin yang kurang layak, rem tidak berfungsi, kelebihan muatan dan minimnya alat keselamatan yang ada di dalam bus.
"Dalam pelaksanaan pemeriksaan ini kami juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi serta petugas Terminal Tipe A Ahmad Sanusi Sukabumi," tambahnya.
Tejo mengatakan selain kelayakan kendaraan, pihaknya pun mengimbau kepada pengelola maupun pemilik perusahaan jasa angkutan umum serta awak bus untuk menyediakan sarana protokol kesehatan seperti hand sanitizer maupun masker dan membatasi jumlah penumpang agar tidak berdesakan.
Angka kecelakaan bisa ditekan jika pengemudi atau pengguna jalan patuh terhadap rambu lalu lintas dan mengemudikannya secara baik dan benar, disamping itu di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini pencegahan penularan virus mematikan tersebut juga harus dilakukan untuk keselamatan bersama.
Tag
Berita Terkait
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
Taktik Brilian Unai Emery Hancurkan Man City 1-0, Pembuktian Kebangkitan Aston Villa
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bukan Hanya Banjir dan Longsor, Bogor Dihantam Bencana Ganda: Pipa PDAM Ikut Bocor, Air Meluap
-
5 Hal Penting Kenaikan Debit Air Bendung Katulampa Setelah Hujan Deras Puncak
-
Siaga 3! Jakarta Dalam 'Jendela' 9 Jam: Debit Air Katulampa Meroket Setelah Hujan Deras di Puncak
-
5 Fakta Krusial Kasus Kades Cikuda Parung Panjang, Nasib Jabatan di Ujung Tanduk
-
Sadis! Dibacok Kelompok Misterius di Kandang Roda Cibinong, Pemuda IR Kritis di Ruang Operasi