SuaraBogor.id - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merespon pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang meminta partai politik tak mengeksploitasi Nahdlatul Ulama demi kepentingan politik identitas.
Ia mengatakan dirinya sepakat jika Nahdlatul Ulama bukan alat politik dan tidak bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik.
"Tentu kami setuju karena memang NU bukan alat politik, tapi PKB lah alat politik NU. Jadi apa yang disampaikan beliau (Gus Yahya) itu adalah untuk partai-partai yang lain, bukan PKB karena PKB dengan NU itu ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan bisa dipisahkan,” kata Jazilul kepada pertanyaan wartawan, Selasa (24/5/2022).
Jazilul menegaskan bahwa PKB merupakan parpol yang dilahirkan oleh NU untuk kepentingan bangsa.
Baca Juga: Muhaimin Mau Nyapres, Modalnya 13 Juta Pemilih PKB: Saya Kira Itu Partai Islam Terbesar di Indonesia
"Dan alhamdulillah akhirnya PKB menjadi satu-satunya partai politik yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah yang ada di parlemen. Parpol yang menjalan misi jalan politik rahmatan lil alamin ya PKB,” ujar Jazilul.
Ia menambahkan, PKB saat ini menjadi partai politik berbasis Islam terbesar di Indonesia berkat platform yang dimiliki PKB, yaitu platform Islam ahlussunnah dan platform Islam Nusantara.
Karena itu, menurut Jazilul saat ini PKB menjadi kekuatan politik yang mewadahi dan menjadi saluran aspirasi politik warga Nahdliyin.
"Saya ini lahir dari NU, nggak bakalan bisa dipisahkan dari NU meskipun saya PKB. Tapi kalau ada orang yang bilang Golkar itu NU, nggak mungkin, dari mana sejarahnya? PDIP itu NU, nggak mungkin dari mana sejarahnya? Kalau PKB itu lahir dari NU, semua menyaksikan. Mulai deklarasinya, tokoh-tokohnya, pendirinya," ujar Jazilul.
"Pemimpin-pemimpinnya. Meskipun akhirnya PKB menjadi partai yang terbuka untuk semua golongan, semua kelompok,” Jazilul menambahkan.
Baca Juga: Gus Yahya Minta Parpol Tidak Eksploitasi NU, Waketum PKB: Itu Untuk Partai yang Lain, Bukan PKB
Alasan-alasan di atas yang kemudian membuat PKB, kata Jazilul akan tetap menjadikan NU sebagai visi politik PKB.
Berita Terkait
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
-
Bule Ngamuk di Bali Positif Narkoba, DPR Geram: Kenapa Malah Dideportasi?
-
Beda dengan MUI, PBNU Tolak Fatwa Jihad Lawan Israel, Gus Ulil Ungkap Alasannya!
-
Hakim 'Lepas' Koruptor CPO, PKB: Lembaga Hukum Bermasalah, Investasi Bisa Runtuh
-
Ada Menteri Masih Anggap Jokowi Bosnya, PKB: Ambil Positifnya, Tak Usah Politisasi Halal Bihalal
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Detik-Detik Mobil Tertabrak KRL di Bogor
-
Sinergi BRI dan Usaha Lokal Dorong Ekspor Perhiasan Batu Alam Indonesia
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays