SuaraBogor.id - Publik dibuat geger oleh sebuah video yang memperlihatkan konvoi sejumlah pengendara motor membawa poster dan bendera Khilafatul Muslimin saat melintas di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
Kekinian, polisi telah pimpinan Khilafatul Muslimin bernama Abdul Qadir Hasan Baraja.
Pimpinan Khilafatul Muslimin itu ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya di daerah Lampung.
Saat ini, pimpinan Khilafatul Muslimin itu masih di perjalanan menuju Polda Metro Jaya.
"Tim dari Polda Metro berada di Lampung untuk membawa yang bersangkutan ke Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan, Selasa (7/6/2022) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Densus 88 menyebut kelompok Khilafatul Muslimin mempunyai sejarah panjang dengan aksi teror dan radikal. Hal itu dikatakan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar.
Lantas siapa Abdul Qadir Baraja? Ia disebut-sebut sebagai pemimpin Komando Jihad, kelompok ekekstrimis Islam Indonesia yang ada dari tahun 1968.
Mengutip dari laporan Gatra, Abdul Qadir Hasan Baraja memang tetap eksis pada pergerakan Islam dan bermarkas di Jalan WR. Supratman Teluk Betung Bandar Lampung.
Abdul Qadir kelahiran Taliwang, Sumbawa, NTB pada 10 Agustus 1944. Ia disebut sempat mengenyam pendidikan di Gontor lalu setelahnya menetap di Lampung.
Abdul Qadir juga disebut-sebut sebagai tangan kanan dari Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Ngruki. Ia juga pernah masuk bui sebanyak dua kali.
Abdul Qadir masuk penjara pertama karena terlibat Teror Warman pada 1979. Majalah Tempo edisi Oktober 1984 menyebut kalau gerakan teror yang paling lama bertahan dilakukan kelompok Warman, yang bergerak dari 1978 sampai 1981.
Abdul Qadir lalu ditangkap dua kali pada 1985 karena dituduh terlibat pada aksi pengeboman Candi Borobudur.
"Yang terakhir saya dipenjara 15 tahun, itu kaitan dengan bom Borobudur tahun 1985 lalu, dan satu tahun saya dipenjara isolasi dengan tangan terborogol, hanya tanaman saja teman saya," mengutip dari Gatra.
Pada 21 Januari 1985, Candi Borobudur diledakkan. Beberapa ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan sembilan stupa pada candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut.
Otak peristiwa pengeboman ini disebut sebagai "Ibrahim" alias Mohammad Jawad alias "Kresna" yang oleh kepolisian penyidik peristiwa pengeboman ini disebut sebagai dalang pengeboman.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Trading dengan Broker Forex BAPPEBTI Lebih Aman bagi Trader Indonesia
-
Bagaimana Cara Jitu Agar Anak Tidur Malam di Bawah Jam 10 ?
-
5 Mobil Bekas Terlaris di Indonesia dengan Harga di Bawah Rp 100 Juta, Cek Daftarnya di Sini
-
Ingin Kuliah Gratis? Ini Daftar Lengkap Beasiswa Yang Bisa Kamu Kejar: Siap Wujudkan Mimpimu
-
Panduan Lengkap Memilih Pemanas Air yang Tepat untuk Rumah