SuaraBogor.id - Sejumlah petani cabai di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengalami kerugian karena tanaman mereka rusak dan membusuk.
Rusaknya tanaman cabai milik petani ini diakibatkan karena serangan hama patek. Akibat serangan hama patek ini sejumlah petani gagal panen.
“Ini diserang hama Patek hama yang seperti kutu, jadi cabainya pada mati membusuk,” ujar Edi mengutip dari Purwakartaupdate.com--jaringan Suara.com, Selasa (21/6/2022).
Keluh Edi, dengan kondisi ini ia tidak bisa membuat banyak, tanaman cabai yang sudah ia tanam beberapa bulan lalu hanya dibiarkan dan tidak bisa dipanen.
Kondisi ini diperparah dengan ketidakmampuan sejumlah petani termasuk Edi untuk membeli obat hama karena harganya yang mahal.
Dirinya juga belum bisa memastikan jika pengguna obat hama itu akan mengurangi atau mencegah serangan hama Patek.
“Enggak bisa di panen karena busuk semua. Ini susah, belum tentu juga mati sama hama, obatnya mahal lagi,” cetus Edi.
Serangan hama ini diakibatkan faktor cuaca yang kurang mendukung. Tingginya curah hujan yang masih mengguyur lahan perkebunannnya membuat tanaman cabainya gagal panen.about:blank
“Kalo musim hujan kayak gini, kalo musim kemarau enggak, faktor ujan kebanyakan hujan kayak gini,” jelas Edi.
Baca Juga: Harga Cabai Terus Meroket, Kini Setara dengan Harga Daging Sapi
Sementara itu, harga cabai di dua pasar yang berlokasi di Bandung Barat, Pasar Rajamandala Kulon dan Pasar Tagog Padalarang untuk cabai rawit domba menyentuh angka Rp100 sampai Rp125 ribu per kilogram.
Sedangkan harga cabai rawit hijau Rp70 ribu sampai Rp85 per kilogram.
Padahal, normalnya cabai rawit domba hanya Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau Rp30 per kilogram.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Jam Operasional Truk Tambang di Bogor Direlaksasi Pagi hingga Sore: Perbup Sementara Dikesampingkan
-
Cemas Jelang Oktober, Karyawan Shell Cibinong Was-was Hadapi Kekosongan Stok BBM dan Ancaman PHK
-
Polemik Kades Bojong Kulur: Terbentur Regulasi, Penonaktifan Tak Bisa Dilakukan
-
Enchanting Valley Resmi Dibuka: Magnet Wisata Baru Puncak Bogor untuk Generasi Milenial dan Gen Z
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan