Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 02 Juli 2022 | 19:50 WIB
Sejumlah kendaraan memadati Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/5/2022). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

SuaraBogor.id - Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR berencana akan melakukan pembangunan jalan Tol Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Wacana pembangunan tol Puncak tersebut nampaknya mendapat dukungan dari sejumlah masyarakat, seperti dari wisatawan.

Dukungan pembangunan itu, bukan tanpa alasan, sebab kemacetan di kawasan Puncak Bogor menjadi hal yang tak bisa terhindarkan. Ditambah saat hari libur akhir pekan maupun libur nasional.

Seperti halnya Diki Saputra (35) salah seorang wisatawan asal Kota Jakarta Pusat yang memberikan dukungan terhadap pembangunan jalan tol Puncak di Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Angka Wisatawan Mancanegara ke Sumut Alami Kenaikan

Menurutnya, tol Puncak bisa menjadi solusi untuk kemacetan yang sudah terjadi bertahun-tahun di kawasan tersebut. Terlebih memudahkan akses pengendara yang hendak menuju Cianjur dan Bandung.

“Dukung pasti kalau tol mah, apalagi buat atasi kemacetan kaya gini. Udah lama macet mah ya kalau kita liat juga mau ada satu arah atau ganjil genap, itu bagus si meminimalisir. Cuman kalau ada tol jauh lebih efektif sih,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Atmaja (48) salah seorang sopir bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan dari Jakarta Selatan. Menurutnya tol Puncak bisa mengatasi kemacetan.

“Jadi kalau ada tol mah kan yang mau ke Cianjur atau Bandung engga lewat Puncak, nah jadi yang mau ke Puncak kan pasti berkurang kendaraan, biarpun macet juga ga terlalu parah pastinya,” ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan tol menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatasi kemacetan menuju kawasan Puncak, Bogor. Tol Puncak rencananya akan dibangun sepanjang 18 kilometer melewati Ciawi hingga Gunung Mas.

Baca Juga: Diutus Ridwan Kamil, JQR Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Alam di Bogor

Nantinya dalam pengusahaan jalan tol ada dua skema yang bisa dijalankan mulai dari jalur solicited nantinya masuk ke dalam rencana kerja Kementerian, lalu diadakan proses pra feasibility study, kemudian feasibility study, Amdal, tanah dan lainnya.

Load More