SuaraBogor.id - Seorang bocah laki-laki yang baru berusia 7 tahun warga Kampung Citamiang Lega RT 22/04 Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi hanya bisa terbaring di lantai papan rumah panggungnya akibat penyakit dia alami.
Bocah laki-laki itu bernama Muhammad Al Ghifari. Ia merupakan anak pertama pasangan Sarip (25 tahun) dan Resi (26 tahun).
Sarip yang hanya kerja serabutan dan istrinya ibu rumah tangga biasa, mengetahui ada yang tak biasa pada anaknya, saat berusia satu tahun.
Lahir dalam kondisi normal, Resi menyebut Al Ghifari belum bisa berjalan meski saat itu usianya sudah menginjak satu tahun. Hingga usia tiga tahun, belum ada perkembangan pada kondisi Al Ghifari.
"Saat usia tiga tahun itu kami bawa ke puskesmas, lalu ke RSUD Jampangkulon dan akhirnya dirujuk ke RSU Hermina Sukabumi," kata Resi, Minggu (11/7/2022).
Kurang lebih tiga kali Al Ghifari bolak-balik ke RSU Hermina Sukabumi untuk diperiksa.
Saat pemeriksaan terakhir, Resi mengatakan pihak rumah sakit akan menghubungi keluarga untuk menjelaskan kondisi Al Ghifari. Sepulang ke rumahnya dan beberapa pekan kemudian menghubungi RSU Hermina, Resi masih belum menerima kabar.
"Komunikasi akhirnya terputus lantaran handphone yang digunakan oleh saya, punya kakak, hilang," ucap Resi.
Setelah komunikasi dengan rumah sakit terputus, Resi masih berupaya mengobati Al Ghifari dengan cara tradisional seperti diurut. Namun, masih belum ada perkembangan. Pengobatan pun tertunda akibat kendala biaya.
Baca Juga: Makan di Depan Minimarket Sampai Cuci Piring Sendiri, Bocah Penjual Kopi Keliling Ini Panen Doa
"Kalau ke rumah sakit pakai BPJS berbayar. Sekarang ganti jadi BPJS dari pemerintah, tapi belum coba lagi," katanya.
Resi mengaku lupa apa nama penyakit yang diderita anak satu-satunya itu. Tetapi kondisi pendengaran dan penglihatan Al Ghifari normal.
Hanya saja dia tak mampu berdiri, tangannya kaku dan berbicara tidak normal. Berat badannya tak ada kenaikan sejak usia lima tahun hingga pekan kemarin, timbangan Al Ghifari hanya 11 kilogram.
"Kami penasaran ingin membawa berobat kembali. Tapi saat ini kondisinya tidak memungkinkan. Meski punya BPJS, tetap harus ada biaya transportasi, akomodasi, dan lainnya. Kemarin ada kepala desa, ketua BPD, serta anggota koramil dan posramil Waluran," kata Resi.
Berita Terkait
-
Fakta-fakta Raya, Balita yang Meninggal Akibat Komplikasi Cacing dan Rumitnya Birokrasi BPJS
-
IZI dan BPJS Ketenagakerjaan Resmikan Program 1.000 Mustahik Penerima Manfaat Jaminan Sosial
-
Usai Perayaan HUT RI ke-80, Bocah Ini Pungut Makanan Bekas Pejabat
-
Balita di Sukabumi Tewas Digerogoti Cacing, Pakar FKUI Peringatkan 'Bom Waktu' di Depan Mata!
-
Beda Nasib Wakil dan Rakyat: Tunjangan DPR Naik, Masyarakat Main Terhimpit Ekonomi
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
Terkini
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK
-
Goodbye JPO Paledang! Akses Dekat Stasiun Bogor Ini Resmi Ditutup dan Segera Rata dengan Tanah
-
Adityawarman Adil Rayakan HUT ke-80 RI dengan Gelorakan Semangat Kemerdekaan
-
Sapu Bersih Bangunan Liar di Citeureup, Satpol PP Bogor Klaim Pendekatan Humanis Berhasil
-
Polisi Lacak Jejak Digital Rahmat Ajiguna yang Hilang di Bogor