SuaraBogor.id - Publik beberapa waktu lalu dibuat geram dengan kasus perundungan seorang anak di Tasikmalaya. Korban dipaksa untuk setubuhi kucing, aksi korban kemudian dibuat video dan disebarkan ke laman sosial media.
Aksi perundungan ini berujung tragis. Korban meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, korban depresi hingga harus dirawat di rumah sakit.
Terkait kasus perundungan di Tasikmalaya, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya mengungkap kasus perundungan dan pelecehan anak meningkat.
Kasus kekerasan seksual pada anak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, ada 24 kasus kekerasan seksual dari 36 kasus kekerasan yang P2TP2A tangani.
Baca Juga: Publik Heboh dengan Video Pria Diduga Pelaku Pelecehan Anak di Mal: Waspada, Predator Anak Itu Nyata
Sedangkan pada 2019, sebanyak 24 kasus pelecehan seksual dari 49 kasus kekerasan. Pada 2020 lebih tinggi lagi, ada 100 kasus.
Adapun pada tahun 2021, ada 37 kasus pelecehan seksual dari 49 kasus kekerasan.
“Sebelumnya tidak ada laporan. Tahun ini baru dua kasus itu ya yang kita tangani,” kata Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Tasikmalaya An’an Yuliati mengutip dari Kapol.id--jaringan Suara.com
“Kalau tahun 2022, dari Januari sampai sekarang ada sebanyak 48 kasus yang terdiri dari 31 kasus pelecehan seksual dan dua kasus perundungan serta kasus lainnya,” tambahnya.
Namun kata An'an, penambahan angka-angka ini tidak berarti kasus anak terus meningkat. Ia menyebut bahwa boleh jadi kesadaran masyarakat untuk melapor makin tinggi.
“Mari kita cegah itu dengan melakukan berbagai hal, seperti lebih aktif mengawasi anak-anaknya, pola asuh yang baik, termasuk mengawasi anak saat penggunaan HP sebagai salah satu penyebab terjadinya peristiwa tersebut,”
Berita Terkait
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Kang Dedi Mulyadi Sebut Akan Berhentikan Pegawai Pemda Yang Sakiti Perempuan
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
Terkini
-
Catat! Ini Syarat Pembangunan Sekolah Rakyat: Harus Punya Tanah Minimal 5 Hektare
-
Penampakan Lokasi Pembuatan Uang Palsu di Bogor, dari Alat Cetak Hingga Bahan Baku
-
Waspada! Ada Pabrik Uang Palsu Rp3,3 Miliar di Bogor
-
Dedie A Rachim Laporkan Kondisi Jalan Longsor Batutulis ke Wamen PU, Ajukan Opsi Jalur Baru
-
BisKita Trans Pakuan Kembali Layani Warga Bogor, Tarif Tetap Rp4.000 dengan Opsi QRIS