SuaraBogor.id - Seorang pemuda asal Kampung Nagrak RT 02/05 Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi menjadi peraih beasiswa di Malaysia.
Namun sayang, pemuda bernama Andri Nur Sultan (24 tahun) masih harus berjuang mewujudkan mimpinya berkuliah di Malaysia. Pasalnya, meski sudah terdaftar sebagai penerima beasiswa di Negeri Jiran, dia masih terkendala biaya administrasi keberangkatan.
Cerita anak bungsu dari tiga bersaudara ini bermula saat ayahnya meninggal pada 2014. Kedua kakaknya yang sudah berumah tangga, membuat Andri hanya tinggal dengan sang ibu yang tidak bekerja lantaran alasan usia. Selepas lulus dari SMAN 1 Cibadak pada 2017, Andri mengandalkan beasiswa demi melanjutkan pendidikannya.
Semangat Andri untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi membuahkan hasil. Pada 2017 setelah lulus SMA, dia menerima beasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Sukabumi. Namun, perjalanan Andri terhenti di semester dua karena ada perubahan aturan di kampus tersebut yang menyebabkan dia harus membayar biaya kuliah.
"Ada perubahan peraturan, jadi harus bayar. Tidak dijelaskan masalah internal seperti apa, sehingga saya dengan terpaksa mengundurkan diri karena biaya," kata Andri, Minggu (1/8/2022).
Tak berputus asa, Andri kembali mencoba keberuntungan dengan ikut mendaftar program beasiswa Bidikmisi. Tetapi, Andri menyebut namanya tak terdaftar lantaran kendala sistem.
Pada titik ini Andri memilih bekerja sambil mencari informasi beasiswa lain. Singkatnya, pada 2019, Andri berhasil lulus tes sebagai penerima beasiswa di Universitas Djuanda Bogor.
Namun sayang, beasiswa di Universitas Djuanda Bogor hanya mencakup beasiswa pendidikan (buku dan lain-lain tidak termasuk). Sehingga, Andri tidak mengambilnya.
Situasi nadir dialami Andri saat terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK pada 2020 di tempat kerjanya di Jakarta, akibat melonjaknya kasus Covid-19.
Baca Juga: Video Penemuan Sepeda Motor di Semak-semak Bikin Heboh Warga Sukabumi, Ternyata Ini Faktanya
Namun perjuangan Andri tak berhenti. Setelah terkena PHK, dia mendapat beasiswa Rumah Qur'an Sanabil dan menjadi hafiz setelah satu tahun belajar di rumah Qur'an yang ada di Bogor itu. Lulus dari Rumah Qur'an Sanabi pada 30 Juni 2022, Andri mendapat surat panggilan sekaligus terkonfirmasi sebagai penerima beasiswa di kampus Malaysia.
Andri menerima beasiswa Bachelor of Hadith with Honours (Sarjana Kajian Ilmu Hadits) di Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPs) Malaysia. Program beasiswa ini sudah mengakomodasi semua biaya pendidikan selama berkuliah 3,5 tahun. Tetapi, Andri perlu mengeluarkan biaya untuk persiapan administrasi keberangkatan yang mesti segera dilunasi.
Total biaya yang harus dikeluarkan Andri adalah Rp 15.250.000. Sedangkan program beasiswa KUIPs mencakup pada biaya pendidikan hingga selesai senilai 150 juta dan Diploma 90 juta. Kemudian free Asrama dan uang saku senilai 1 juta-1,5 juta.
Adapun rincian biaya Rp 15.250.000 adalah Pendaftaran (Rp 250.000); Biaya Educational Malaysian Global Services atau EMGS RM 3000 (Rp 11.500.000); Konsultasi, Pengurusan Berkas, Verifikasi Berkas & Data, Pre-Departure Briefing, Pendampingan, Pengurusan VISA EMGS, Pengurusan Visa With Reference, Pendampingan (Rp 3.500.000).
"Dana tersebut untuk keberangkatan 5 September 2022. Bisa saja ditunda waktu perkuliahannya, tapi berkas EMGS saya belum masuk sama sekali. Batas (pembayarannya) sampai akhir Agustus 2022. Jika masih tidak ada (pembayaran untuk mengurus EMGS), maka beasiswa tersebut tidak dapat diambil," kata Andri.
Untuk mendapatkan dana itu Andri sempat mengajukan proposal ke beberapa lembaga pemerintahan maupun swasta di Sukabumi hingga luar kota. Tetapi, sejauh ini uang yang terkumpul baru kurang lebih Rp 3,5 juta, yakni dari urunan staf Yayasan Zad Al-Insaniyyah Cianjur serta dari seorang muhsinin (orang baik) yang menginfakkan harta pribadinya.
Berita Terkait
-
Bukan Hanya FIFA, Argentina Juga Ikut Hantam Malaysia Terkait Skandal Pemain Naturalisasi
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
Terungkap Akta Lahir Asli Kakek Facundo Garces, Tidak Lahir di Malaysia
-
Berani Banget! 'Munafik' Film Horor Terseram Malaysia Diremake Indonesia
-
Putusan FIFA kepada 7 Pemain Malaysia dan Keadilan Nyata yang Dinanti Publik Sepak Bola Vietnam
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka
-
4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen