SuaraBogor.id - Mungkin semua laki-laki masih belum tahu soal makanan yang bisa mempengaruhi kualitas sperma. Tentunya, ini bisa menjaga kesehatan dan mempertajam keperjakaan kaum adam.
Kesuburan lelaki ditentukan oleh konsentrasi, motilitas, atau morfologi sperma lelaki.
Meningkatnya kebiasaan buruk mungkin menjadi penyebab penurunan. Telah ditemukan bahwa pola makan yang buruk dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma.
Ahli Nutrisi Fungsional Mugdha Pradhan, CEO & Pendiri iThrive membagikan beberapa cara mudah dan efektif untuk meningkatkan jumlah sperma pada lelaki, seperti dikutip dari Times of India.
Kesuburan lelaki mendapat manfaat dari vitamin D. Ini adalah zat dengan kapasitas untuk meningkatkan kadar testosteron.
Satu studi observasional menemukan bahwa produksi testosteron secara substansial lebih mungkin tidak memadai pada lelaki dengan kekurangan vitamin D.
Sebuah penyelidikan terkontrol termasuk 65 laki-laki dengan testosteron rendah dan tingkat vitamin D memberikan dukungan untuk kesimpulan ini.
Kadar testosteron mereka meningkat sekitar 25 persen setelah satu tahun mengonsumsi 3.000 IU vitamin D3 setiap hari. Sinar matahari adalah sumber vitamin D.
Selain itu, telur adalah sumber vitamin B dan D3 yang baik (Ikan salmon dan minyak hati ikan cod juga kaya akan vitamin D3). Telur, andalan sarapan, mengandung banyak kolin yang telah terbukti dalam pengujian memiliki dampak menguntungkan yang besar.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Merusak Mata, Segera Hentikan!
Ashwagandha
Terutama pada lelaki, ashwagandha dapat mendukung kesehatan reproduksi dan meningkatkan kesuburan. Lima gram ashwagandha per hari meningkatkan jumlah dan motilitas sperma dalam penelitian tiga bulan termasuk 75 lelaki yang mengalami masalah kesuburan.
5 gram ashwagandha per hari juga dalam kualitas sperma yang lebih baik dalam percobaan yang berbeda dengan lelaki yang sangat stres. Selain itu, 14 persen dari pasangan mereka telah hamil pada akhir penelitian tiga bulan.
Menurut penelitian terbaru, mengonsumsi lebih banyak makanan kedelai dan isoflavon dikaitkan dengan penurunan konsentrasi sperma. Satu studi melacak 99 pendamping lelaki pasangan subfertil selama tiga bulan.
Konsentrasi sperma 32 persen lebih rendah pada lelaki yang mengonsumsi kedelai paling banyak dibandingkan individu yang tidak mengonsumsi produk kedelai sama sekali.
Berita Terkait
-
5 Kebiasaan Buruk yang Merusak Mata, Segera Hentikan!
-
Terpopuler Kesehatan: Pria Kena Varikokel dari SMP, Elon Musk Turun 9 Kg dengan Intermittent Fasting
-
Jangan Terlalu Sering Mengkonsumsi Gorengan, Dokter Bilang Begini
-
Ternyata Inilah Alasan Kenapa Perut Buncit Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh
-
Siasat Penjual Kue Basah Tradisional Palembang Saat Harga Telur Masih Tinggi: Beli Telur Retak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi