SuaraBogor.id - Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas dikabarkan akan melakukan unjuk rasa di depan Istana Bogor, Jawa Barat, buntuk kenaikan harga BBM.
Aksi yang akan berlangsung tersebut dikatakan menolak dengan keras harga BBM naik. Hal tersebut mendapatkan kecaman dari mahasiswa di Bogor.
Ketua BEM Fakultas Hukum UIKA Bogor Achmad Sobari, menolak dan mengecam dengan tegas kenaikan harga BBM tersebut, karena akan berdampak buruk pada berbagai sektor perekonomian.
“Dalam situasi ekonomi yang masih belum pulih akibat pandemi Covid-19. Pemerintah malah menaikkan harga BBM, tentunya hal itu hanya akan menambah kemerosotan ekonomi di tengah masyarakat. Banyak sektor yang akan terdampak akibat kenaikan harga BBM tersebut,” kata Achmad Sobari, mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Minggu (4/9/2022).
Baca Juga: Hanya Pikirkan Orientasi Jangka Pendek, Pemerintah Dinilai Tergesa-gesa Naikkan Harga BBM
Menurut Achmad Sobari, kenaikan harga BBM hanya akan menaikkan inflasi dan hal tersebut juga akan menurunkan daya beli masyarakat.
“Jumlah subsidi yang dinilai memberatkan APBN membuat pemerintah melakukan pengurangan subsidi BBM. Tetapi sebenarnya masih banyak ruang fiskal yang masih cukup. Sebagaimana amanat UUD 1945 Pasal 33, kebijakan pemerintah dalam penentuan harga BBM semestinya menggunakan asas perlindungan kepada masyarakat. Bukan malah mencekik rakyat,” tegasnya.
Achmad Sobari juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokoiw) dan Menteri ESDM harus turun melakukan intervensi untuk mengendalikan harga BBM yang dijual oleh Pertamina dan harus mengusut tuntas para importir BBM agar tidak mengambil untung besar.
“Mereka juga harus memikirkan dampak kenaikan BBM terhadap inflasi yang sangat berpengaruh terhadap ekonomi rakyat,” lanjutnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki sumberdaya alam berupa minyak mentah serta gas. yang jumlahnya bisa dikatakan terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, seharusnya harga BBM bisa jauh lebih murah dari yang dijual sekarang. Akan tetapi kata dia, kenyataannya malah berbanding terbalik. Tingginya harga BBM dapat menurunkan daya beli masyarkat.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Ekonom Sebut Laju Inflasi 2022 Bisa Mencapai 6-7 Persen
“BEM FH UIKA Bogor akan menggelar dan akan menjadi motor penggerak BEM dari universitas di Bogor untuk melakukan aksi besar-besaran dalam menolak kenaikan harga BBM,” kata Achmad Sobari.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
UU TNI Digugat ke MK: Mahasiswa Unpad Ungkap Kejanggalan Proses Pembentukan!
-
Gubernur Pramono Anung Ingin KJMU sampai S3, PSI: Terlalu Tinggi
-
Persoalkan Proses Pembentukannya, UU TNI Digugat 5 Mahasiswa Unpad ke MK
-
Mimpi Pendidikan vs Ancaman Utang: Dilema Kebijakan Student Loan Pemerintah
-
TNI AL Akui Nunggak Biaya BBM ke Pertamina Triliunan Rupiah, Minta Diputihkan
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Sempat Beredar Marshmallow Mengandug Babi di Cibinong, Bupati Bogor Tak Temukan Saat Sidak
-
Jangan Beli Sembarangan! Bupati Bogor Temukan Jajanan Mengandung Babi di Toko Modern?
-
Segera Klaim DANA Kaget Hari Ini, Tanpa Syarat Rumit!
-
Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Sabet 4 Penghargaan TOP BUMD Award 2025
-
Ustaz Abdul Somad: Mohon Bimbingan dari Para Kiai