SuaraBogor.id - Saat ini sejumlah massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di beberapa daerah, menolak kenaikkan harga BBM oleh Presiden Joko Widodo.
Hal itu nampaknya mendapatkan sorotan dari, Ketua III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Komisi Fatwa, Hukum dan Perundang-undangan, KH. Apep Saefullah.
Melalui pesan suara yang disampaikan mengutip dari sukabumiupdate.com -jaringan Suara.com, pada Rabu 7 September 2022, Ketua III MUI Kota Sukabumi mengatakan jika demo, seperti demo menolak harga kenaikan BBM itu boleh saja karena dilindungi oleh Undang-undang.
Namun, tetap harus dilakukan secara santun dan jangan sampai merusak dan mengganggu fasilitas umum sehingga menghambat aktivitas masyarakat sehari-hari.
Baca Juga: Wow! Ganjar Siapkan Rp60 Miliar untuk Bantuan Tambahan Dampak Kenaikan Harga BBM
“Demo itu dilindungi Undang-undang, jadi tidak boleh menahan orang yang akan berdemo. Tapi, harus tetap beretika dan santun, jangan mengganggu fasilitas umum, jangan sampai orang-orang yang ada keperluan seperti sakit atau keperluan mendesak lainnya jadi terhambat dengan adanya demo,” katanya.
Lebih lanjut, Ketua III MUI ini juga mengingatkan jika demo diperbolehkan namun jangan sampai meninggalkan kewajiban beribadah kepada Allah SWT. Jadi Ia berharap saat waktu sholat tiba, demo dihentikan sementara dan melaksanakan dulu sholat.
“Harus ada koridor-koridor tertentu, apalagi Sukabumi ini dikenal sebagai kota santri, jadi waktu sholat ya sholat lah. Jangan sampai demo untuk menurunkan harga BBM tapi lupa kepada yang punya BBM sehingga itu kurang begitu sinkron,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Sukabumi, KH Anas Syakirullah. Saat dihubungi melalui pesan singkat oleh Sukabumiupdate.com, Ia setuju karena menurutnya penyampaian aspirasi melalui demo diperbolehkan dan merupakan sebagian bentuk dakwah dari masyarakat kepada pemimpinnya
“Intinya saya setuju dengan adanya demo karena itu bentuk penyampaian aspirasi dan salah satu bentuk kritik pada pemerintah, itu juga merupakan sebagian bentuk dakwah dari masyarakat terhadap pemimpin,” katanya.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Tarif Masih Normal, Puluhan Sopir Elf Cianjur Selatan Pilih Berhenti Beroperasi
Anas Syakirullah juga mengingatkan jika demo tetap harus mengikuti aturan yang berlaku dan tidak dilakukan dengan cara arogan dan anarkis.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
8 Rekomendasi Parfum Salat, Wewangian Halal Bikin Ibadah Makin Khusyuk
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
-
Bocah Kiano Hilang Usai Salat Maghrib, Keluarga Sudah Lapor Polisi Tapi Belum Ditemukan
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Cerita Anak Kos Salah Kiblat Selama Satu Semester, Bagaimana Hukumnya?
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
20 Fakta Liverpool Juara Liga Inggris: Arne Slot Meneer Pertama
-
Momen Langka! Pemain Keturunan Maluku Jewer Kapten Timnas Indonesia di Serie A
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Sho Yamamoto Bawa Persis Solo Jungkalkan Persita
-
7 Rekomendasi Produk Make Up Lokal BPOM, Murah dengan Kualitas Terbaik
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
Terkini
-
Bersama BRI, Serius Pangan Nusantara Jadi UMKM Sukses yang Go Global
-
Cara Mudah Klaim DANA Kaget Sabtu Ini, Saldo Gratis Langsung Masuk!
-
Air Mata Kabomania! Persikabo Makin Merana, Bupati Diminta Turun Tangan
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Jadi Pintu UMKM Menuju Pasar Global, Contohnya UMKM Kamandalu Ashitaba
-
Dituding Bongkar Aib Paula, Baim Wong Beri Kode Keras Soal Dosa dan Pertanggungjawaban