Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 27 September 2022 | 08:20 WIB
Bupati Cianjur Herman Suherman (Suara.com/Fauzi Noviandi)

SuaraBogor.id - Sejumlah bencana alam terjadi di tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sejak satu pekan terakhir ini.

Merespon hal itu, Bupati Cianjur Herman Suherman menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan penanganan bersama bencana alam, termasuk memberikan bantuan untuk warga terdampak.

"Saya mendapat laporan selama sepekan terakhir, enam kecamatan di wilayah selatan Cianjur, ditimpa bencana alam mulai dari banjir, longsor, pergerakan tanah dan banjir, sehingga penanganan harus dilakukan keroyokan semua dinas dan OPD," katanya di Cianjur Selasa (27/9/2022).

Dinas terkait seperti BPBD, PUTR, Perkimtan dan Dinas Sosial Cianjur, sudah diminta untuk melakukan pendataan dan penanganan cepat serta mengirim bantuan guna meringankan beban warga korban bencana alam, termasuk segera membangun jembatan darurat yang putus akibat terbawa arus.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Beberapa Daerah di Jawa Barat, Siapkan Payung dan Jas Hujan

Pihaknya mencatat tujuh kecamatan yang dilanda bencana banjir dan longsor seperti Kecamatan Cibinong, Cijati, Leles, Kadupandak, Sindangbarang dan Agrabinta dan Kecamatan Cikalongkulon, sekitar 11 titik bencana alam tersebar di tujuh kecamatan itu.

"Untuk rumah yang sempat terendam banjir mencapai 500 unit lebih dan seribu-an terancam, sedangkan longsor menyebabkan puluhan rumah rusak mulai dari ringan, sedang hingga berat. Longsor juga menyebabkan jembatan putus dan jalur utama penghubung antar kecamatan sempat terputus sementara," kata Herman.

Seribu-an Relawan Tangguh Bencana (Retana) disiagakan untuk melakukan pengawasan dan segera mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana terutama ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.

"Kita upayakan penanganan cepat dan antisipasi maksimal tidak sampai ada korban jiwa, seluruh relawan di masing-masing kecamatan disiagakan dan waspada, sehingga saat melihat tanda alam dapat langsung melakukan evakuasi atau mengungsikan warga," katanya. [Antara]

Baca Juga: Pemkot Medan Gusur 49 Bangunan Liar Antisipasi Banjir

Load More