Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 04 Oktober 2022 | 18:59 WIB
Ultras Garuda bersama Gabungan suporter klub di Indonesia menyalakan flare saat melakukan aksi 1000 lilin dan tabur bunga di depan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBogor.id - Doa bersama dan aksi menyalakan 1000 lilin bakal digelar 200 warga Depok, Jawa Barat sebagai bentuk belasungkawa untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.

Aksi ini bakal digelar 200 warga Depok di Pintu Tol Cijago, Kecamatan Cimanggis, pada Selasa 4 Oktober 2022 malam ini WIB.

"Acaranya sehabis Isya atau sekira pukul 20.00 WIB, ya sampai selesai," kata Munir selaku ketua panitia pelaksana sekaligus koordinator aksi mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com

"Intinya masyarakat Depok, tapi inisiasi awalnya dari kawan-kawan di Depok yang berasal Jawa Timur," jelas Munir.

Baca Juga: Pengunggah Video Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Diculik Polisi, Begini Faktanya

Ditambahkan Munir, kurang lebihnya akan ada 200 peserta yang berpartisipasi dalam aksi doa bersama dan menyalakan 1.000 lilin malam ini.

"Ada kurang lebih 200 orang (peserta). Jadi runutan acaranya kami doa bersama dulu, baru setelah itu menyalakan lilin," ungkapnya.

Sementara itu, etua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing mengatakan jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10), saat terjadinya kerusuhan yang menewaskan 125 orang dan melukai ratusan lainnya, tidak jelas.

"Tribun penonton di Kanjuruhan belum 'single seat' (kursi tunggal-red) sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu orang di sana," ujar Erwin.

Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal tersebut, ketidakjelasan itulah yang membuat pihaknya tidak bisa memastikan apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga Liga 1 Indonesia 2022-2023 Arema FC versus Persebaya melebihi batas atau tidak.

Baca Juga: PSSI: Polisi Tahu Gas Air Mata Dilarang, Tapi...

Komdis PSSI pun menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC atas kesimpangsiuran data penonton tersebut.

Meski begitu, Erwin pun memberikan masukan agar ke depan stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.

Load More