"Terlebih setelah diresmikannya Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi pada Juni 2021, yang melakukan sinkronisasi dalam tiga aspek penting, yaitu aspek politik hukum dan HAM (hak asasi manusia), dan ekonomi, serta mekanisme pertukaran pelajar serta budaya," katanya.
Dengan adanya Mekanisme Dialog Kerja Sama Tingkat Tinggi tersebut, Puan berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan China terus terjalin dan meningkat.
"Semoga peresmian ini dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara, tidak hanya dalam ketiga bidang tersebut tapi juga dalam setiap aspek kerja sama antara Indonesia dan RRC," ujarnya.
Sementara itu di lain pihak, Gubernur Jawa Barat mengingatkan Pemerintah Indonesia untuk berhati-hati terhadap sikap China atau Tiongkok, terutama soal pasokan nikel.
Ia menyebut China selama ini membeli pasokan nikel dari Indonesia. Namun, kabar yang diterimanya, China kembali menjual pasokan nikelnya ke Tesla Inc, sebuah perusahaan kendaraan listrik milik orang terkaya di dunia, Elon Musk.
Seperti diketahui, Tesla Inc membeli pasokan bahan baku nikel untuk kebutuhan baterai kendaraan listriknya.
“Kita harus hati-hati dengan Tiongkok, dia ambil nikel dari Sulawesi sebagian untuk ke kita sebagian ke Tiongkok. Tesla saya dengar malah beli dari Tiongkok, nikelnya dari kita. Jadi rada gimana menurut saya kurang etis,” ujar Ridwan Kamil yang merupakan Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (Adpmet) dikutip dari Jabarnews.com--jejaring Suara.com.
Di kesempatan tersebut, Ridwan Kamil juga menyoroti banyaknya proyek smelter nikel dari investor China di Morowali, Sulawesi. Sebagian besar perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pembuatan bahan baku baterai.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun meminta pemerintah menggenjot ekosistem industri baterai kendaraan listrik di tanah air.
Baca Juga: Bukan Sembarng Moge, Bobber Rancangan Ridwan Kamil Ini Tak Perlu Antre di SPBU
Seperti diketahui, Tesla telah menandatangani kontrak senilai sekitar US$5 miliar atau setara Rp 74,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.901 per dolar AS) untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel China di Sulawesi.
Tag
Berita Terkait
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Jaga Kelestarian Laut, KKP Terapkan Batasan Penangkapan Ikan Maksimal 7 Juta Ton
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sule Tolak Mentah-mentah Tawaran Politik Dedi Mulyadi: Pilih Tetap Jadi Seniman Penghibur Rakyat!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Momen Langka di CFD: Duet Tak Terduga Rudy Susmanto dan Ade Yasin Bikin Heboh Warga Bogor
-
CFD Cibinong Uji Coba Terakhir! Rudy Susmanto Bongkar Skema Berbeda
-
Warga Harap Bebas Kendaraan, Bupati Siap Gelar Rapat Finalisasi CFD Cibinong: Kapan Tutup Total?
-
CFD Cibinong Bakal Permanen Setiap Minggu? Bupati Rudy Puas dan Beberkan Konsep Istirahat Alam
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka