Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 13 Oktober 2022 | 18:02 WIB
DOK - Warga tengah merapihkan puing-puing bangunan akibat lonsor di RW 01 dan 02, Kelurahan Panaragan, Kota Bogor (Suarabogor.id/Egi Abdul Mugni)

SuaraBogor.id - Cuaca ekstrem di Kota Bogor diperkirakan bakal berlangsung lama. Untuk itu, emerintah Kota Bogor menetapkan situasi daerahnya tanggap darurat bencana hingga Desember 2022.

Cuaca ekstrem di Kota Bogor endiri telah menyebabkan beberapa lokasi longsor, pohon tumbang hingga orang terperosok drainase dan hanyut.

ali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lokasi longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (13/10/2022) sore, mengatakan telah menginstruksikan seluruh aparat untuk siaga dan meminta kepada warga untuk betul-betul waspada.

"Prediksi perkiraan kondisi cuaca ke depan maka saya memutuskan untuk menetapkan Kota Bogor kondisinya tanggap darurat sampai tanggal 31 Desember," kata Bima Arya.

Baca Juga: Ngeri! Hujan Intensitas Tinggi, Belasan Rumah di Jeruklegi Cilacap Nyaris Ambruk, Puluhan Jiwa Mengungsi

Wali Kota Bogor itu menyampaikan dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk dan pemerintah kota akan bergerak cepat juga tidak hanya solusi jangka pendek tetapi solusi permanen.

Bima memasuki gang demi gang mendatangi lokasi longsor yang berada di permukiman padat penduduk Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah.

Permukiman yang terletak di kontur tanah dengan kemiringan tajam itu menurut Bima cukup berisiko sehingga warga diminta bersedia direlokasi ke rumah susun atau rusunawa.

"Besok saya lakukan rapat secepatnya untuk proses tahapan-tahapan relokasi ke rusunawa ini," ujar Bima.

Menurut Bima pertimbangan pertama mengapa warga perlu menuruti ajakan pemerintah kota untuk direlokasi ke rusunawa karena cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung lama.

Baca Juga: 12 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat ini Siaga Banjir dan Longsor serta Bencana Lainnya Dampak dari Hujan Lebat

Sementara, kata Bima, terdapat puluhan titik bencana yang ada di Kota Bogor, sehingga dipastikan mudah tergerus longsor saat hujan deras mengguyur kota hujan ini.

"Sudah dapat dipastikan bukan maksud mendahului, tapi sudah dapat dipastikan apabila cuaca ekstrem, intensitas tinggi, volume tinggi, maka akan terjadi longsor, karena itu titik titik rawan maka kita tetapkan, status tanggap bencana agar semua waspada," jelas Bima.

Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak delapan warga Gang Barjo RT03/RW02 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah tertimbun longsor tebing saat hujan deras pada Rabu (12/10) sore.

Hingga Kamis (13/10) sore, Korban yang berhasil dievakuasi sebanyak lima orang, empat orang di antaranya selamat pada Rabu (12/10) malam dan satu orang meninggal dunia pada Kamis (13/10) pagi.

Sebelumnya, tidak jauh dari lokasi, terdapat 20 orang korban luka ringan hingga berat dan satu orang meninggal dunia akibat longsor di area pemancingan Kampung Cibogor, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah pada saat hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (11/10) sore.

Dari 20 orang tersebut, terdiri atas satu orang meninggal yang merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Tengah, dua orang luka berat, tujuh orang luka ringan dan 10 orang sehat.

Kejadian bencana juga meluas ke Alun-alun kota hingga stasiun Bogor yang diliputi genangan air sejak Rabu (12/10). [Antara]

Load More