Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 17 Oktober 2022 | 21:29 WIB
Warga tengah merapihkan puing-puing bangunan akibat lonsor di RW 01 dan 02, Kelurahan Panaragan, Kota Bogor (Suarabogor.id/Egi Abdul Mugni)

SuaraBogor.id - Ratusan warga Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor terdampak bencana longsor pada Rabu (12/10/2022) lalu.

Kekinian, sebanyak 141 orang warga Gang Brojo, Kota Bogor tersebut menolak untuk direlokasi.

Untuk diketahui, ada sebagian warga masih mengungsi di Masjid Jami Nurul Ikhlas usai kejadian bencana tanah longsor.

Camat Bogor Tengah Abdul Wahid memaparkan, bahwa pihaknya masih mengkaji terkait kondisi di lapangan. Harus ada assessment terlebih dahulu dari Dinas PUPR dan Disperumkim Kota Bogor.

Baca Juga: Takziah ke Rumah Duka Mahasiswi IPB Adzra Nabila, Sekjen PAN Eddy Soeparno Sentil Bima Arya

Untuk sementara, warga ditawarkan menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa) demi keselamatan jiwa mereka.

“Namun, sempat saya tanyakan banyak warga yang menolak untuk direlokasi ke rusunawa,” ucap Camat Bogor Tengah, mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Senin (17/10/2022).

Menurut Wahid, alasan warga yang tidak mau direlokasi karena mereka sudah lama tinggal di Gang Barjo. Masih betah tinggal di tempat asalnya. Sehingga, banyak warga enggan direlokasi ke rusunawa baik untuk sementara maupun dalam jangka panjang.

“Mungkin kita edukasi kembali ke warga terkait relokasi ke rusunawa dan saya harapkan mereka tidak ada yang kembali dulu ke sana (tempat tinggal asal), karena lokasi sekarang masih rawan dan labil,” terangnya.

Saat ini, kata Wahid, pihaknya belum melakukan pertemuan pembahasan terkait relokasi, ini hanya antisipasi ke depan.

Baca Juga: Terpopuler: Jenazah Mahasiswi IPB Ditemukan di Tambora, Tiga Terduga Gangster di Dor Brimob

“Seandainya Gang Barjo masih zona bahaya secara otomatis kita harus ambil langkah relokasi,” ungkapnya.

Load More