Menpora Tak Bisa Intervensi
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, pihaknya tak bisa mengintervensi PSSI atas rekomendasi dari TGIPF. Kata dia, jika hal tersebut dilakukan maka akan menyalahi aturan yang ada.
"Itu urusan PSSI. Pemerintah tidak akan masuk dan tidak akan intervensi," katanya kepada wartawan.
Ia menyampaikan, pada tahun 2015 lalu, pemerintah pernah melakukan intervensi. Hasilnya, persepakbolaan tanah air mendapatkan sanksi dari FIFA.
Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Lagi, Total Jadi 135 Orang
Mahfud MD juga menyampaikan hasil investigasi tragedi Stadion Kanjuruhan yang jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari pada apa yang tersebar di media-media saat ini.
"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu, proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi dan di medsos. Karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat. Jadi itu lebih mengerikan dari sekedar mati semprot, mati semprot," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, penyebab dari kematian atau pun korban yang luka adalah karena gas air mata yang disemprotkan oleh aparat kepolisian.
"Kemudian yang mati dan cacat, serta kemudian sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan karena setelah ada gas air mata yang di semprotkan," ujarnya.
Menpora Tak Bisa Intervensi
Baca Juga: Pelatih Persikabo 1973 Tuntut Perubahan dalam Sepak Bola Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, pihaknya tak bisa mengintervensi PSSI atas rekomendasi dari TGIPF. Kata dia, jika hal tersebut dilakukan maka akan menyalahi aturan yang ada.
"Itu urusan PSSI. Pemerintah tidak akan masuk dan tidak akan intervensi," katanya kepada wartawan. Ia menyampaikan, pada tahun 2015 lalu, pemerintah pernah melakukan intervensi. Hasilnya, persepakbolaan tanah air mendapatkan sanksi dari FIFA.
"Dalam pertemuan (dengan Presiden FIFA) mengungkapkan rasa duka dan simpati mendalam kepada keluarga korban dan menyampaikan keprihatinannya atas tragedi yang terjadi," jelasnya.
Dalam pertemuan ini juga, lanjut Presiden Jokowi, Pemerintah Indonesia dan FIFA sepakat agar tragedi Stadion Kanjuruhan tak terulang lagi.
"Jangan sampai kejadian ini terulang kembali, jangan sampai kegembiraan penonton pertandingan sepak bola berujung pada duga dan malapetaka," katanya.
Selain itu, kata Presiden Jokowi, Pemerintah Indonesia dan FIFA akan melakukan transformasi sepak bola Indonesia.
Berita Terkait
-
Uji Lab Gas Air Mata Sudah Keluar Komnas HAM Cari Pembanding, Dia Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
-
Farza, Korban Meninggal ke-135 Tragedi Kanjuruhan Diketahui Positif Covid Sebelum Dikunjungi Jokowi
-
Korban Meninggal ke-135 Tragedi Kanjuruhan Malang Dinyatakan Positif Covid-19, Sempat Dirawat di Ruang Isolasi
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Alasan Cigudeg Jadi Ibu Kota Bogor Barat
-
Klaim Sekarang! Moonton Tebar Kode Redeem ML Gratis, Banjir Skin dan Item Langka
-
Anak Usaha BUMN Jadi Musuh UMKM? Kang Asep Dorong Pembubaran Segera
-
Klik Sekarang! Bagi-bagi Saldo DANA Kaget hingga Rp749 Ribu, Ini Tips dan Manfaatnya
-
DANA Kaget Dobel Jumat Malam, Ini Linknya!