SuaraBogor.id - Pasca longsor di Kampung Cipaku Sukaasih, RT 02, RW 04, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tembok pondasi belum juga mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Kondisi tembok pasca longsor terbengkalai dan timbulkan kekhawatiran warga.
Warga khawatir karena intensitas curah hujan kota Bogor yang belakangan semakin tinggi. Tembok longsor yang terbengkalai ini pun makin parah karena tergerus aliran air sungai.
Menurut salah seorang warga, Auliarahman, hampir satu tahun lebih tidak ada tindakan lebih lanjut untuk melakukan perbaikan pada tembok yang mengalami longsor tersebut.
"Longsor terjadi Mei 2021, sudah laporan namun belum ada tindak lanjut. Akhir bulan Agustus 2022, sudah buat laporan lagi, infonya surat sudah masuk nunggu survei, namun sampai saat ini belum disurvei," ucap warga mengutip dari Bogordaily.net--jaringan Suara.com
Hari ini (Selasa 25 Oktober 2022), siang tadi pada saat hujan angin, air meluap kembali mengakibatkan runtuhan bangunan bekas longsoran kembali bergeser,” tambah Auliarahman.
Sementara itu, Lurah Cipaku, Cucu Hanapi menjelaskan bahwa, pihaknya sudah dari awal melakukan upaya penanganan dini, mulai dari meninjau lokasi, hingga meneruskan laporan masyarakat kepada Dinas PUPR Kota Bogor.
“Kami berupaya intens komunikasi dengan pihak PUPR untuk segera penanganan pembuatan Tembok Penahan Tebing (TPT), hasil tadi tinjauan ke lokasi petugas PUPR, diupayakan katanya akan koordinasi dengan atasannya untuk segera ada penanganan,” jelas Cucu.
Menurut Cucu, ia terus berupaya melakukan kordinasi dengan pihak terkait. Bahkan pihaknya juga sudah mengajukan Hunian Sementara (huntara).
“Kami sudahh berupaya dari awal kejadian laporan ke BPBD dan permohonan TPT ke PUPR, dilanjutkan minta bantuan huntara ke bpbd, habis itu bantuan ke baznas untuk sewa kontrakan sampai dengan permohonanan bantuan perbaikan rumah dari baznas karena sifatnya urgent, alhamdulillah semua sudah terrealiasasi, tinggal perbaikan TPT,” jelasnya.
Baca Juga: Kabupaten Garut Masuk Level Siaga Banjir dan Longsor, Masyarakat Diimbau Berhati-hati
Terkait kepastian kapan akan mendapat penanganan terkait tembok pondasi yang longsor tersebut, ia masih menunggu informasi dari Dinas PUPR Kota Bogor. Namun berdasarkan hasil laporan, tindakan penanganan akan dilakukan secepatnya.
Berita Terkait
-
Kabupaten Garut Masuk Level Siaga Banjir dan Longsor, Masyarakat Diimbau Berhati-hati
-
Warga Jember Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi, Beberapa Desa Sudah Diterjang Banjir dan Longsor
-
Akibat Banjir dan Longsor, Belasan Rumah Warga Trenggalek Rusak Berat
-
Ada Gerakan Tanah di 4 Titik, Operasional Rangkaian 5 KA Melintasi Cipeundeuy-Cirahayu Terhambat
-
Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penusukan Mahasiswi di Bogor
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bongkar Data: 600 Ribu Penerima Bansos Sikat Uang Rakyat untuk Judi Online
-
Bogor Raya hingga Bali: Ini 7 Lokasi yang Akan Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun Listrik
-
Babak Baru Demo Angkot di Bogor, Kasus Pengeroyokan Petugas Dishub Ubah Tuntutan Jadi Laporan Pidana
-
Ini Leuwiliang! Destinasi Healing di Bogor yang Punya Curug Spektakuler dan Kuliner Sunda Otentik
-
Reduksi Angkot Mandiri Tak Diapresiasi, Sopir di Bogor: Kami Mau Hidup, Bukan Dihabisi