Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 02 November 2022 | 19:11 WIB
Aksi Presiden FIFA Gianni Infantino Main Bola Bareng Iwan Bule dikecam warganet (Twitter/PSSI)

SuaraBogor.id - Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia berdampak ke semua pihak, salah satunya Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.

Saat ini desakan meminta Iwan Bule mundur dari PSSI semakin menggema. Menanggapi hal itu, mantan Kapolda Metro Jaya menduga ada oknum yang membuat provokasi.

Sejumlah orang yang mendesak mundur itu karena beranggapan hal tersebut sebagai bentuk tanggung moral atas insiden yang menawaskan ratusan orang itu.

Iwan Bule menyebut desakan mundur kepada dirinya seperti ada yang mengatur. Dengan tegas mantan Kapolda Metro Jaya itu tak akan meninggalkan PSSI jika bukan sesuai aturan organisasi.

Baca Juga: Komnas HAM Nyatakan Ada Tujuh Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan

"Ada beberapa kelompok yang sulit diidentifikasi. Masa ada demo besar-besaran minta saya mundur, kalau tak dimobilisasi tak mungkin," kata Iwan Bule saat hadir di podcast Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube, mengutip dari Bolatimes -jaringan Suara.com, Rabu (2/1/2022)

Lebih lanjut, Iwan Bule menjelaskan sudah memenuhi keinginan pecinta sepakbola Tanah Air untuk mempercepat Kongres Biasa Pemilihan via Kongres Luar Biasa (KLB).

KLB yang dijadwalkan pada 18 Maret 2023 itu akan memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Exco yang baru. Jika sesuai jadwal pemilihan seharusnya bergulir pada November 2023.

"Saya harap sabar lah, yang mau jadi ketum juga nanti ada waktunya. Jangan dulu nanti akan ada mekanisme KLB, gak usah demo-demo gitu," jelas Iriawan.

"Kalau ikut aturan saya selesai November 2023, kan tinggal dikit lagi juga. Sekarang akan ada KLB, tinggal menunggu," pungkasnya.

Baca Juga: Buat Perjanjian dengan Polri, PSSI Malah Langgar Aturannya Sendiri

Load More