SuaraBogor.id - Hujan yang mengguyur wilayah Cianjur dan sekitarnya menyebabkan banjir dan juga longsor. Bahkan, belum lama ini akses menuju Cianjur Selatan tertutup material longsor.
Ketua DPRD Kabuaten Cianjur, Ganjar Ramdhan meminta dinas terkait di Pemkab Cianjur, menyiagakan alat berat di titik rawan bencana alam.
"Saya sudah melihat langsung ke sejumlah lokasi bencana alam di Kecamatan Cidaun bersama rombongan, untuk bencana alam longsor di empat desa di kecamatan yang sama, sekitar 4.000 orang masih terisolasi karena longsor menutup jalan utama dengan total 1 kilometer," katanya.
Upaya penanganan cepat dan koordinasi lintas sektoral, kata dia, harus dilakukan pemerintah daerah agar penanganan bencana dapat dengan cepat dilakukan, sehingga tidak membuat warga semakin kesulitan karena akses utama penghubung antar desa putus tidak dapat dilalui kendaraan.
Aktivitas warga di empat desa, Cimaragang, Gelar Pawitan, Neglasari dan Cibuluh, hingga hari keempat pada Rabu (9/11) 2022 belum dapat berjalan, termasuk pendistribusian bantuan tidak dapat maksimal karena relawan harus berjalan kaki sejauh 9 kilometer dengan medan yang sulit dilalui berjalan kaki.
"Kita minta alat berat yang diturunkan harus bisa maksimal membuka kembali akses jalan agar warga tidak lagi terisolir. Ke depan dinas terkait harus menyiagakan alat berat di titik rawan bencana di wilayah selatan Cianjur untuk memudahkan penanganan," kata Ganjar Ramdhan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rizal mengatakan untuk membuka kembali akses jalan penghubung empat desa di Kecamatan Cidaun yang terisolir, pihak berkoordinasi dengan Dinas PUTR Cianjur yang menurunkan tiga alat berat jenis loader.
"Untuk hari ini, sebagian kecil longsor yang menutup jalan utama penghubung antar desa di Desa Cimaragang sudah terbuka sepanjang 300 meter. Kita akan tuntaskan hingga 8 titik longsor lain di tiga desa dengan target dua hari ke depan sudah dapat dilalui kendaraan minimal roda dua," katanya.
Petugas kesulitan menyingkirkan material longsoran karena bercampur dengan pohon berbagai ukuran, termasuk akses jalan yang sulit dilalui alat berat karena sangat curam. Namun pihaknya optimistis dalam dua hari dapat menuntaskan penanganan dan jalan kembali dapat dilalui, demikian Rizal. [Antara]
Berita Terkait
-
Jauh-jauh Dapat Gelar Doktor Honoris Causa di Korea, Puan Maharani Dinyinyiri Warganet saat Fotonya Diunggah Ganjar Pranowo
-
Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Kalibaru, Gubernur Jatim Tinjau Posko Darurat
-
Banjir Bandang di Semarang Bawah, Pemkot Minta Pengembang Tak Asal Bangun Perumahan di Semarang Atas
-
Laporan Warga Soal Jalan Rusak Salah Sasaran, Gibran Langsung Colek Ganjar, Publik: Gubernurnya Lagi Sibuk
-
Kawasan Sungai Belik Jadi Langganan Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Siapkan Upaya Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor