Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 09 November 2022 | 22:28 WIB
Petugas gabungan berusaha membuka kembali jalur Bandung-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Naringgul yang tertutup longsor, Senin (7/11/2022). Antara/Ahmad Fikri

SuaraBogor.id - Hujan yang mengguyur wilayah Cianjur dan sekitarnya menyebabkan banjir dan juga longsor. Bahkan, belum lama ini akses menuju Cianjur Selatan tertutup material longsor.

Ketua DPRD Kabuaten Cianjur, Ganjar Ramdhan meminta dinas terkait di Pemkab Cianjur, menyiagakan alat berat di titik rawan bencana alam.

"Saya sudah melihat langsung ke sejumlah lokasi bencana alam di Kecamatan Cidaun bersama rombongan, untuk bencana alam longsor di empat desa di kecamatan yang sama, sekitar 4.000 orang masih terisolasi karena longsor menutup jalan utama dengan total 1 kilometer," katanya.

Upaya penanganan cepat dan koordinasi lintas sektoral, kata dia, harus dilakukan pemerintah daerah agar penanganan bencana dapat dengan cepat dilakukan, sehingga tidak membuat warga semakin kesulitan karena akses utama penghubung antar desa putus tidak dapat dilalui kendaraan.

Baca Juga: Jauh-jauh Dapat Gelar Doktor Honoris Causa di Korea, Puan Maharani Dinyinyiri Warganet saat Fotonya Diunggah Ganjar Pranowo

Aktivitas warga di empat desa, Cimaragang, Gelar Pawitan, Neglasari dan Cibuluh, hingga hari keempat pada Rabu (9/11) 2022 belum dapat berjalan, termasuk pendistribusian bantuan tidak dapat maksimal karena relawan harus berjalan kaki sejauh 9 kilometer dengan medan yang sulit dilalui berjalan kaki.

"Kita minta alat berat yang diturunkan harus bisa maksimal membuka kembali akses jalan agar warga tidak lagi terisolir. Ke depan dinas terkait harus menyiagakan alat berat di titik rawan bencana di wilayah selatan Cianjur untuk memudahkan penanganan," kata Ganjar Ramdhan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rizal mengatakan untuk membuka kembali akses jalan penghubung empat desa di Kecamatan Cidaun yang terisolir, pihak berkoordinasi dengan Dinas PUTR Cianjur yang menurunkan tiga alat berat jenis loader.

"Untuk hari ini, sebagian kecil longsor yang menutup jalan utama penghubung antar desa di Desa Cimaragang sudah terbuka sepanjang 300 meter. Kita akan tuntaskan hingga 8 titik longsor lain di tiga desa dengan target dua hari ke depan sudah dapat dilalui kendaraan minimal roda dua," katanya.

Petugas kesulitan menyingkirkan material longsoran karena bercampur dengan pohon berbagai ukuran, termasuk akses jalan yang sulit dilalui alat berat karena sangat curam. Namun pihaknya optimistis dalam dua hari dapat menuntaskan penanganan dan jalan kembali dapat dilalui, demikian Rizal. [Antara]

Baca Juga: Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Kalibaru, Gubernur Jatim Tinjau Posko Darurat

Load More