Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 14 November 2022 | 14:17 WIB
Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

SuaraBogor.id - Pengamat politik Indonesia Refly Harun menilai jika Anies Baswedan - Puan Maharani bergabung di Pilpres 2024 tentu bisa mempersatukan arus kiri dan kanan.

Mengenai wacana Puan menjadi ‘pendamping’ Anies pertama kali dikemukakan oleh pegiat literasi Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa.

Ia mengatakan sosok yang cocok menjadi wakil Anies Baswedan adalah Puan Maharani.

“Coba kita lihat ini kalau misalnya Demokrat dan PKS tidak bisa (bergabung) dengan Nasdem, apakah kemudian kita beralih kepada alternatif lain?,” ungkap Refly melalui youtube channelnya, Senin (14/11/22).

Baca Juga: NasDem Jangan Berkecil Hati, PDIP Yakin Jokowi pada Waktunya akan Ucapkan Ultah

Refly mengatakan, ini adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan karena Puan berasal dari arus kiri, sedangkan Anies dari arus kanan.

“Kalau arus kanan dan arus kiri itu menyatu untuk mengusung seseorang Anies dan Puan maka arus ini dahsyat sekali bagi Indonesia,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, akan banyak orang dari oligarki yang tidak setuju namun jika Anies dan Puan kuat, mereka bisa menjadi gelombang kekuatan rakyat.

“Karena itu petualang-petualang yang mencari keuntungan politik dari praktek gelap oligarkis misalnya itu tidak akan senang istana pasti tidak akan senang kalau seandainya arus kanan dan arus kiri itu bersatu. Karena koalisi ini bisa dahsyat menjadi sebuah gelombang kekuatan rakyat,” jelas dia.

Bersatunya Anies dan Puan, menurut Refly sama seperti bersatunya the founding parents ketika merumuskan Pancasila.

Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Spanduk Jenderal Andika Perkasa Gandeng Iriana Jokowi Maju Pilpres 2024, Benarkah?

“Itu kan arus kanan dan arus kiri, Islam dan nasionalis bersatu demi bangsa,” kata dia.

Jika duet ini terjadi, menurut Refly akan ada gelombang yang dahsyat. Dan bisa membuka peluang, pihak lainnya tertarik dan bergabung dalam koalisi.

“Mungkin PPP berani ikut misalnya, atau PAN berani ikut pada gelombang ini dan meninggalkan oligarkis istana,” kata dia.

Load More