SuaraBogor.id - Artis Nia Ramadhani mengungkapkan rasa paling sedih dalam hidupnya kepada publik karena hanya memiliki momen bersama sang ayah yang cukup singkat.
Wanita berusia 32 itu merasa kehilangan sang ayah yang harus berpulang ke pangkuan sang Pencipta untuk selama-lamanya. Kepedihan tersebut terasa membekas dalam hati Nia Ramadhani hingga sekarang.
Diketahui, ayah Nia Ramadhani menghembuskan nafas terakhir pada tahun 2014 akibat penyakit multiple myeloma, kanker darah yang menyerang tulang. Kini, Nia Ramadhani hanya bisa mengungkapkan kesedihannya tersebut kepada publik.
Seperti cuplikan yang diunggah melalui akun Instagram @insta_julid pada Jumat (18/11/2022), memperlihatkan Nia Ramadhani saat mengungkap rasa sedih atas pertemuan dengan ayahnya yang terbilang singkat.
Istri Ardi Bakrie itu mengungkapkan bahwa ia berpisah dengan ayahnya ketika masih kecil.
Nia Ramadhani menceritakan mengenai keluarganya yang broken home. Ayah dan ibunya bercerai saat ia berusia 4 tahun.
Setelah perceraian itu, Nia diasuh dan dibesarkan oleh ibunya seorang diri. Kemudian, Nia Ramadhani baru bisa merasakan pelukan dan kasih sayang seorang ayah pada usianya yang menginjak 17 tahun.
"Yang paling sedih adalah aku kan pisah dengan papah dari kecil. Terus aku bisa ketemu dia lagi pada saat aku umur 17 tahun baru,” ungkap Nia Ramadhani dengan mata berkaca-kaca.
Meski begitu, Nia bersyukur telah diberikan kesempatan untuk bertemu sang ayah walaupun hanya sebentar.
Baca Juga: Nia Ramadhani Beberkan Hal Paling Menyedihkan di Hidupnya, Warganet Malah Ramai Adu Nasib
"Aku dikasih waktu sama Tuhan untuk sama-sama dia, tapi menurut aku waktunya cuma sebentar,” jelas Nia Ramadhani.
Ibu tiga anak itu mengungkapkan rasa sedihnya karena bertemu dengan sang ayah hanya selang 4 tahun saja.
"Karena setelah dua tahun aku ketemu papa lagi, aku menikah. Lalu dua tahun setelah menikah, papah diberikan penyakit yang lumayan serius dan akhirnya aku harus pisah lagi sama papah setelah dua tahun itu.” ujarnya.
“Jadi aku cuma bisa ngumpul sama papah empat tahun setelah 17 tahun itu gitu,” tambahnya sambil menahan tangis.
Meski begitu, Nia merasa waktu untuk bertemu dan memeluk ayahnya terlalu sedikit. Hal itulah yang membuat hidupnya terasa menyedihkan.
“Menurut aku waktunya terlalu sedikit aja untuk aku bisa memeluk papah lagi,” tutup Nia Ramadhani.
Berita Terkait
-
Nia Ramadhani Beberkan Hal Paling Menyedihkan di Hidupnya, Warganet Malah Ramai Adu Nasib
-
Ayu Dewi Beri Sinyal Balasan Sindiran Denise Chariesta, Caranya Elegan Publik Salut: Bakul Apem Cari Perhatian
-
Fakta-fakta Ayah Erina Gudono: Kelahiran Semarang Hingga Guru Besar di UGM
-
Anies Sudah Mulai Sapa Warga di Daerah, Nasdem: Belajar dari Amerika, Publik Mau Apa?
-
Nikah Sama Anak Konglomerat Susah? Perjuangan Nia Ramadhani Pertahankan Rumah Tangga dengan Ardi Bakrie
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kolaborasi Bapak-Anak Berujung Rompi Oranye: Bupati Bekasi Diduga Kantongi Ijon Proyek Rp9,5 Miliar
-
3.300 Personel 'Kepung' Bogor Amankan Nataru 2025, Puncak hingga Pakansari Dijaga Ketat
-
5 Spot Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner di Cigombong Bogor buat Libur Akhir Tahun 2025
-
BP BUMN Bersama Danantara Mobilisasi 1.000 Relawan Kemanusiaan Merangkul Warga di Wilayah Bencana
-
Bencana Sumatera, BRI akan Terus Berkontribusi Bantu Masyarakat Bangkit Kembali