SuaraBogor.id - Kasus pelecehan seksual di instansi pendidikan kembali mencuat di Kota Bogor. Teranyar, empat orang santriwati diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh pimpinan pondok mereka.
“Kalo kasus ini dari awal sudah kamu tangani, korban juga sudah kami dampingi baik pada saat BAP di kepolisian, lalu harus melakukan visum dan sebagainya,” kata Ketua KPAID Kota Bogor Dede Siti Aminah pada Kamis, 13 Juli 2023.
Dede menyampaikan bahwa kasus pelecehan seksual yang terjadi kepada beberapa santriwati ini sudah berlangsung lama dan beberapa korban telah membuat laporan kepada pihak kepolisian Polresta Bogor Kota sejak Awal tahun 2023 di bulan Januari.
“Dan alhamdulillah walaupun mungkin terbilang sangat lamban prosesnya ya dari Januari hingga bulan Juli, ya alhamdulillah saat ini sudah ada progres lah bahkan minggu kemarin keluarga korban kembali datang ke sini (kantor),” ujar dia.
Parahnya, pelecehan seksual di Kota Bogor terhadap santriwati itu diduga dilakukan oleh pimpinan pondok tersebut.
“Ya sangat di sayangkan lah pelakunya sendiri diduga pimpinan ponpes tersebut,”bebernya.
Dede menjelaskan bahwa pada saat proses hukum berjalan, pelaku sempat mengirimkan pesan pengakuan dan permintaan maaf kepada para korban namun entah mengapa seiring berjalannya waktu pernyataan tersebut berubah dalam keterangannya.
“Percakapan permintaan maaf (dari terduga pelaku), sebenernya udah ada permintaaan maaf ya cuma kemudian berubah lagi menjadi saya tidak melakukannya atau apa gitu,” Ucapnya.
Hingga saat ini KPAID bersama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan Dan Anak (UPTD PPA) terus memperjuangkan keadilan bagi para korban anak yang membutuhkan pertolongan atau dukungan.
Baca Juga: Kronologi Abidzar Al Ghifari Alami Pelecehan Seksual: Penonton di Luar Kendali
Ia meminta aparat penegak hukum bertindak cepat terhadap dugaan pelecehan seksual terhadap santriwati itu. Sebab, ia khawatir kepercayaan publik terhadap instansi pendidikan beragama menurun.
“Salah satunya itu kan yang dikhawatirkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pendidikan gitu kan, cuma tentunya harus ada tindakan yang tegas lah termasuk pada lembaga pendidikan itu,” tutup dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Bukan Hanya Banjir dan Longsor, Bogor Dihantam Bencana Ganda: Pipa PDAM Ikut Bocor, Air Meluap
-
5 Hal Penting Kenaikan Debit Air Bendung Katulampa Setelah Hujan Deras Puncak
-
Siaga 3! Jakarta Dalam 'Jendela' 9 Jam: Debit Air Katulampa Meroket Setelah Hujan Deras di Puncak
-
5 Fakta Krusial Kasus Kades Cikuda Parung Panjang, Nasib Jabatan di Ujung Tanduk
-
Sadis! Dibacok Kelompok Misterius di Kandang Roda Cibinong, Pemuda IR Kritis di Ruang Operasi