SuaraBogor.id - Penanggulangan stunting atau gizi buruk di Kota Depok dengan memberikan makanan gratis menuai kecaman oleh banyak pihak, salah satunya dari anggota DPRD Kota Depok, lantaran menu yang diberikan tidak layak.
Salah satu anggota dewan yang cukup vokal melontarkan kritik tersebut adalah Ikravany Hilman. Menurut dia, program dengan anggaran mencapai Rp 4,4 miliar itu terkesan asal-asalan.
"Ini anggaran dialokasikan ke 38 puskesmas di Kota Depok. Totalnya itu kalau nggak salah sekira Rp 4,4 miliar. Nah kemarin kan heboh isinya hanya nasi dan kuah. Ini kan kurang ajar," katanya saat dikonformasi, Selasa (14/11).
Menurut Ikra, dari total anggaran Rp 4,4 miliar maka per orang mendapat jatah makan senilai Rp 18 ribuan. Angka tersebut, telah dipotong pajak 10 persen dan ongkos transport. Diperkirakan, nilai anggaran bersih per paket Rp 15 ribu-an.
Baca Juga: Mayat Pria Ditemukan Sudah Membusuk di Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin Depok
Menurut Ikra, dengan angka segitu, seharusnya bisa mendapat menu yang lebih baik.
"Terus kemarin setelah ribut ditambah tahu dua biji. Kalau tahu doang mah warga juga sering bikin tahu," katanya.
Dia berpendapat, program yang digagas Dinkes ini adalah makanan tambahan untuk menanggulangi stunting. Maka, seharusnya menu yang disajikan jauh lebih baik.
"Sekarang ditambah lagi pakai nugget atau makanan olahan. Kenapa nggak telur sama susu misalnya, yang jauh lebih banyak nutrisi, protein buat ibu hamil dan anak-anak. Kan namanya juga makanan tambahan," jelas politisi PDIP tersebut.
"Jadi mengerjakan ini seperti nggak pakai hati. Pokoknya ngerjain aja yang penting tugas dilaksanakan gitu. Ini Rp 4,4 miliar kan enggak sedikit. Ini harus dipertanyakan," sambung dia.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Pasangan Prabowo Gibran Janji Kasih Makan Anak-anak dan Ibu Hamil
Ikra juga menyinggung sempat adanya foto wali kota dan wakilnya, dalam menu makanan tambahan tersebut.
Berita Terkait
-
Serius Atasi Stunting, Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet
-
27 Persen Anak-anak di Marunda Darurat Stunting, BRI Life Gandeng Rumah Zakat Salurkan PMT
-
Imbas Efisiensi, Pemerintah Kurangi Program Deteksi Anak Stunting
-
Stunting Bukan Takdir! Kenali Penyebab, Bahaya, dan Solusi untuk Anak
-
PNM Intensif Tingkatkan Literasi dan Inklusi Stunting Warga Desa Towale
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Wakil Ketua DPRD Bogor Agus Salim Bagikan Takjil di Cibinong
-
Sindir Pejabat, Dedi Mulyadi: Bongkar Bangunan Ilegal, Jangan Cuma Pasang Plang di Hutan Lindung
-
Konsisten Jaga Kinerja dan Dukung UMKM, BRI Sabet 5 Penghargaan di Retail Banker International Asia Trailblazer Awards
-
Alasan Dedi Mulyadi Menangis Lihat Hutan Puncak Gundul Menyentuh Hati
-
Momen di Tengah Pertemuan Pejabat, Hyang Sukma Ayu Asyik Meracik Kopi Asli Bogor