SuaraBogor.id - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kemunculan gumpalan busa yang sempat menutupi permukaan Kali Baru Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Peristiwa itu disebut-sebut terjadi pada Senin (27/11/2023). Kemunculan limbah busa itu langsung mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Depok.
Kepada wartawan, Kepala DLH Kota Depok Abdul Rahman mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tengah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
"Kami sudah melakukan pengecekan, dan penyusuran badan kali, sampai kami menemukan penyebabnya," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia DLH juga melakukan kerjasama dengan Damkar, Satpol PP setra warga dan pegiat lingkungan, untuk mengungkap penyebab limbah busa tersebut.
Kasus Sama Gumpalan Busa di Sungai Cileungsi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor gerak cepat bersama Tim Susur Sungai sebagai mitra DLH Kabupaten Bogor turun langsung ke lapangan untuk mengecek dan memantau lokasi kejadian, pada Selasa, 27 Juli 2022.
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat perihal adanya kejadian gumpalan busa di Sungai Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
Untuk mengoptimalkan pemantauan sungai terutama Sungai Cileungsi Pemkab Bogor melalui DLH berencana akan melakukan pemasangan CCTV dijalur Sungai Cileungsi agar bisa memantau kondisi sungai selama 24 jam.
Baca Juga: Prabowo dan Gibran Bakal Awali Kampanye di Wilayah Bogor dan Depok
Sedangkan untuk mengecek parameter dari mutu kualitas air sungai, pihaknya akan memasang aplikasi Online Monitoring System (Onlimo) tahun 2022 ini.
Bahkan Onlimo ini akan langsung tersambung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). KLHK sudah memiliki 4 Onlimo di Kabupaten Bogor, titik lokasi tersebut berada di Sungai Ciliwung dan Cisadane.
Rencananya tahun 2022 ini pun Onlimo akan dipasang di dua titik yaitu, disekitar Sungai Ciparigi Kecamatan Gunung Putri dan Sungai Cileungsi.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan DLH Kabupaten Bogor, Holid Mawardi menjelaskan, selain melakukan susur sungai, DLH bersama tim susur sungai juga sudah mengambil sample Air limbah untuk selanjutnya dilakukan penelitan, dan memastikan apakah pencemaran tersebut akibat limbah Industri pabrik atau limbah rumahan.
“Hasil uji lab akan diketahui 14 hari masa kerja. Sebelum hasil uji lab belum keluar, kami belum bisa memastikan apakah pencemaran itu disebabkan oleh limbah pabrik atau tidak, karena hasil uji lab limbah hanya bisa membaca kandungan air yang terdapat pada limbah tersebut,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya
-
Detik-detik Horor di SMKN 1 Cileungsi: Atap Ambruk Saat Belajar, Puluhan Siswa Dilarikan ke RS
-
DPRD Kota Bogor Tutup Masa Sidang ke-3 Tahun 2025, Sampaikan Laporan Kinerja dan Reses