SuaraBogor.id - Star Energy Geothermal Salak, Ltd. (SEGS) melepasliarkan dua satwa dilindungi jenis Nisaetus cirrhatus alias Elang Brontok di area operasional SEGS yang merupakan bagian dari perusahaan energi terbarukan milik Barito Pacific yaitu Barito Renewables.
Kedua elang tersebut berjenis kelamin jantan dan betina bernama Bruno dan Starla. Bruno merupakan Elang Brontok yang diserahkan oleh Masyarakat dari Jakarta secara sukarela pada bulan Juni 2022.
Sementara Starla adalah Elang Brontok yang diserahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta pada bulan Mei 2022.
Wakil Aset Manager SEGS Jafar Ma’arif mengatakan, SEG melalui SEGS selalu berkomitmen untuk mendukung pelestarian alam, flora dan fauna yang ada di wilayah operasional mereka.
Star Energy Geothermal yang selama ini beroperasi berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak secara moral maupun regulasi selalu ikut terlibat melestarikan flora dan fauna yang ada disekitar area kerja Star Energy.
"Kegiatan pelepasliaran Elang Brontok ini merupakan kegiatan ke delapan kali yang telah dilakukan di wilayah kami," kata Jafar Ma’arif, Rabu (6/12/2023).
Sementara, Head of Policy, Government and Public Affair SEG Zerry Antro menyampaikan bahwa pihaknya berbangga kawasan SEGS kembali terpilih menjadi lokasi pelepasliaran sepasang Elang Brontok
"Ini dapat menjadi contoh world class best practice tentang bagaimana operasional dari unit pembangkit geothermal dilakukan dengan standar lingkungan yang tinggi dengan dampak minimal terhadap biodiversitas lingkungan sekitar sehingga mampu menjaga kualitas keberlanjutan lingkungan hidup," papar dia.
Ia menyebut, komitmen SEG dalam turut menjaga dan melestarikan alam beserta flora dan fauna ini terus mendapat apresiasi TNGHS.
Baca Juga: Dear Wisatawan, Ada Agrowisata Kaki Gunung Salak di Pamijahan, Dijamin Bikin Hati Tenang
BTNGHS bersama SEGS terus berkomitmen dalam kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati khususnya burung pemangsa (Raptor) dengan cara melakukan pelepasliaran satwa hasil rehabilitasi ke habitat alaminya. Terhitung sejak tahun 2015 hingga 2023, Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ)–BTNGHS telah berhasil melepasliarkan elang sebanyak 62 Individu.
Diketahui, berdasarkan penilaian tim lapangan Balai TNGHS, area SEGS yang telah dipilih untuk area kegiatan pelepasliaran elang brontok sangat mendukung hidup satwa yang dilepasliarkan.
Kondisi habitatnya berupa hutan alam yang berbatasan dengan kebun teh yang merupakan habibat yang disukai oleh Elang Brontok. Keberadaan pakan sangat melimpah di lokasi pelepasliaran.
Sedangkan secara aksesibilitas lokasi yang dipilih untuk pelepasliaran sangat mudah dijangkau dan dekat dengan jalan raya yang menuju pintu gerbang SEGS.
“Kami berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan Balai TNGHS maupun stakeholder lainnya dalam kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati dengan cara melakukan pelepasliaran satwa hasil rehabilitasi ke habitat alaminya. Tidak hanya Elang Brontok, 23 Mei lalu, kami juga bekerjasama dengan TNGHS telah melepasliarkan Macan Tutul di kawasan SEGS. Kami berharap seluruh upaya kami ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian alam dan keanekaragaman hayati di area TNGHS,” tutup Zerry.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi, Mengapa Pengemudi HR-V Nekat Injak Gas Sampai 130 Km/Jam?
-
Buntut Penutupan Tambang Dedi Mulyadi, Warga Bogor 'Menjerit' Kelaparan, Ada Apa Sebenarnya?
-
Pratama Arhan Alami Pekan Berat, Resmi Cerai dan Tak Berkutik di Hadapan Persib
-
Pemkab dan DPRD Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Siap Geber Pembangunan dan Susun APBD 2026
-
Bupati Bogor Tiba-Tiba Minta Maaf di Hari Kesaktian Pancasila, Ada Apa?