Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 03 April 2024 | 11:01 WIB
Ilustrasi Longsor [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraBogor.id - Sebanyak 4 kartu keluarga (KK) di Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus mengungsi.

Hal itu disebabkan longsor yang menggerus rumah mereka. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur ada juga belasan rumah terancam.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan longsor disertai tanah bergerak yang melanda sejumlah kampung di Desa Girimukti, membuat pihaknya menyiagakan petugas dan relawan setempat guna memantau situasi dan segera mengevakuasi warga.

"Longsor disertai pergerakan tanah sudah terjadi sejak Sabtu (30/3), namun tidak sampai meluas, namun sejak Senin (1/4) pagi hingga petang, hujan turun deras sehingga menyebabkan longsor susulan terjadi, membuat dua rumah rusak sedang dan dua rusak ringan," katanya.

Baca Juga: Jadwal Imsak 3 April 2024 Untuk Wilayah Cianjur dan Sukabumi

Petugas yang dikirim ke lokasi itu langsung melakukan evakuasi terhadap 4 KK dengan 18 jiwa yang rumahnya rusak akibat longsor.

Petugas juga meminta belasan warga lainnya waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi longsor susulan.

Pasalnya, ungkap Asep, laporan yang diterima, longsor disertai tanah bergerak dengan kedalaman yang terus bertambah mengancam sekitar 19 rumah warga lainnya.

Oleh karena itu, petugas juga masih disiagakan di lokasi karena sepanjang Selasa hujan kembali melanda kawasan Campaka.

"Kami masih pantau dan siagakan anggota di lokasi untuk melakukan pengawasan dan memberikan bantuan untuk warga, termasuk mengevakuasi warga ketika longsor disertai pergerakan tanah terus meluas," katanya.

Baca Juga: Pemudik Wajib Tahu! Titik Rawan Macet dan Kecelakaan di Jalur Utama Cianjur

Kepala Urusan Umum Desa Girimukti Gilang Aditya Nugraha mengatakan longsor yang menyebabkan empat KK yang rumahnya rusak tertimpa material longsor saat ini mengungsi ke rumah sanak saudara yang dinilai aman dari longsor dan tanah bergerak.

Longsor juga menutup jalan lingkungan penghubung antarkampung. Hingga saat ini masih diupayakan penanganan oleh petugas bersama warga dengan menggunakan alat-alat yang ada.

"Kami sudah meminta warga untuk mengungsi terutama saat malam hari ketika hujan turun deras karena pergerakan tanah terus meluas. Kami juga menempatkan petugas dari linmas desa untuk membantu warga saat dibutuhkan," katanya. [Antara]

Load More