SuaraBogor.id - Ratusan masyarakat hingga mahasiswa bergabung menggelar aksi demonstrasi di Gerbang Tegar Beriman pada Jumat 6 September 2024. Mereka mendesak Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu untuk sadar diri dan mundur dari jabatanannya.
Mereka menuntut sejumlah hal yang dianggap tidak selesai di masa jabatan Asmawa Tosepu diantaranya penertiban PKL di Puncak yang dianggap tebang pilih hingga isu asusila.
Para demonstrasi membawa sejumlah atribut demonstrasi dari bendera berlogo HMI hingga dengan Celana Dalam sebagai bentuk protes terhadap Asmawa yang bungkam soal isu asusila di Bumi Tegar Beriman, Jumat (6/9/2024).
Aksi demonstrasi memanas saat mahasiswa membakar ban dan membobol gerbang Tegar Beriman yang dijaga dua lapis aparat dari Satpol-PP dan kepolisian.
Kemudian mereka juga melakukan aksi teatrikal menshalatkan Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu di hadapan para aparat
"Pulangkan Pj Bupati Bogor karena telah membuat gaduh di Kabupaten Bogor," tegas kata orator aksi.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Kabupaten Bogor, Al Aziz Wiguna mengatakan, para mahasiswa merasa banyak kekeliruan selama Pj Asmawa Tosepu menjabat.
Para mahasiswa melihat, selama menjabat Pj Asmawa nampak ugal-ugalan dalam mengelola Pemerintahan di Kabupaten Bogor, hingga terjadi carut-marut.
"Kedua adalah tentang stop Konawe connection yang memang di dalamnya terdapat purnaisme STPDN di Kabupaten Bogor, untuk itu kami menuntut pj Bupati Bogor untuk pulang ke Kendari," papar dia.
Baca Juga: Bukan Dihapus, Samisade Bakal Disempurnakan, Untuk Apa Saja?
Para mahasiswa pun juga meminta inspektorat untuk melakukan audit atau memeriksa Pj Bupati Bogor, terkait kegiatan Asmawa di Highland Park, Ciapus Bogor.
"Selanjutnya kita meminta inspektorat untuk memeriksa terkait dengan kegiatan Pj Bupati datang ke Labuhan Bajo, kita engga tau kegiatannya seperti apa dan kita minta inspektorat serta pemerintah Provinsi audit Pj Bupati," ungkap Al Aziz.
Lebih lanjut, para mahasiswa menilai Pj Asmawa tidak becus dalam mengelola permasalahan di Parungpanjang, terutama perihal truk tambang yang menyebabkan banyak kecelakaan.
Tak berhenti di sana, pengelolaan kawasan Parungpanjang pun juga dinilai tak sesuai dan mengikuti aturan yang berlaku. "Tata tertib yang tidak dilaksanakan sesuai Peraturan Bupati (Perbup)" tutup dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bentuk Raperda Baru, DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025 - 2030
-
Rudy Susmanto Lantik Ribuan PPPK: Momen Haru Suradi, Penjaga Sekolah yang 20 Tahun Berjuang
-
Bukan Sehat, Puluhan Siswa di Bogor 'Tumbang' Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
-
Ritual 'Paniisan' Gagal! Pembunuh Berdarah Dingin Justru Diciduk Polisi di Makam Keramat Ciamis
-
Fakta Mengejutkan! Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai 3 Tinggalkan Surat Pilu: Maafkan Ira