Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 27 Maret 2025 | 15:20 WIB
Bupati Bogor, Rudy Susmanto [Egi/Suarabogor]

SuaraBogor.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama para pemangku kepentingan lainnya memantau arus mudik di wilayahnya melalui udara pada Kamis, 27 Maret 2025.

Dalam pemantauan tersebut, Rudy Susmanto didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor serta prajurit TNI. Mereka menggunakan helikopter milik Lanud Atang Sendjaja untuk mengawasi kondisi lalu lintas menjelang puncak mudik Lebaran.

Rudy menyampaikan bahwa pemantauan dilakukan di tiga wilayah Kabupaten Bogor, yakni bagian Barat, Timur, dan Selatan. Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi lalu lintas di ketiga wilayah tersebut masih terpantau aman dan belum dipadati pemudik.

"Hari ini, kami melihat beberapa ruas jalan di wilayah Bogor bagian Barat, Timur, dan Selatan masih lancar serta belum terlalu ramai," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Bogor Pantau Arus Mudik dari Udara, Begini Hasilnya!

Selain itu, Rudy juga meninjau secara spesifik arus mudik di kawasan Selatan Kabupaten Bogor, mulai dari Tol Jagorawi hingga Cisarua Puncak yang kerap mengalami kemacetan saat musim mudik.

"Kami memantau kondisi lalu lintas di Tol Jagorawi yang mengarah keluar dari Kabupaten Bogor, baik melalui jalur Selatan maupun Timur. Saat ini, arus lalu lintas masih cukup lengang dan lancar. Alhamdulillah, beberapa titik akses jalur mudik juga dalam kondisi baik," jelasnya.

Meski lalu lintas masih terpantau lancar, Rudy memprediksi puncak arus mudik di Kabupaten Bogor akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025.

"Menurut perkiraan dari Polres Bogor, puncak arus mudik di wilayah Kabupaten Bogor akan terjadi pada 28 Maret 2025. Namun, hingga saat ini, jalur Selatan, Puncak, serta jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Sukabumi, Cianjur, dan Bandung masih cukup lengang," tambahnya.

Sebagai informasi, masyarakat yang berencana mudik Lebaran Idul Fitri 2025 atau 1446 Hijriyah diimbau untuk melakukan persiapan matang, baik bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat, guna memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.

Baca Juga: Kuota Mudik Gratis dari Pemkab Bogor Tinggal Sedikit! Warga Miskin Buruan Daftar

Informasi Tambahan Untuk Pemudik

Berikut Ini Tips Mudik Aman

Mudik Lebaran bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dipersiapkan dengan baik. Berikut beberapa tips agar perjalanan mudik Anda aman dan nyaman:

1. Persiapkan Kendaraan dengan Baik

Periksa kondisi mesin, oli, rem, ban, dan aki.

Pastikan bahan bakar terisi penuh sebelum berangkat.

Bawa perlengkapan darurat seperti ban serep, dongkrak, dan toolkit.

2. Pastikan Kondisi Fisik Prima

Istirahat cukup sebelum perjalanan.

Jangan memaksakan diri menyetir dalam kondisi mengantuk.

Jika perjalanan jauh, istirahat setiap 3-4 jam.

3. Manfaatkan Teknologi untuk Pantau Lalu Lintas

Gunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk memantau kepadatan jalan.

Ikuti akun resmi Dishub atau kepolisian untuk info arus mudik.

4. Bawa Bekal dan Uang Tunai Secukupnya

Siapkan makanan ringan dan air mineral untuk di perjalanan.

Simpan uang tunai secukupnya untuk tol dan kebutuhan mendesak.

5. Waspada Keamanan dan Barang Bawaan

Simpan barang berharga di tempat aman dan jangan mencolok.

Pastikan rumah yang ditinggalkan aman (kunci pintu, cabut listrik yang tidak perlu).

Laporkan ke RT/RW atau tetangga jika meninggalkan rumah dalam waktu lama.

6. Hindari Jam-Jam Padat

Berangkat lebih awal atau setelah puncak arus mudik.

Jika menggunakan transportasi umum, beli tiket jauh-jauh hari untuk menghindari kehabisan.

Makna Lebaran

Lebaran memiliki makna yang lebih dari sekadar perayaan setelah sebulan berpuasa. Berikut beberapa makna penting dari Lebaran:

1. Hari Kemenangan

Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, Lebaran dianggap sebagai hari kemenangan bagi umat Muslim dalam mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan.

2. Momen Silaturahmi

Lebaran menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, saudara, dan teman, mempererat tali silaturahmi, serta menyambung kembali hubungan yang mungkin renggang.

3. Waktu untuk Saling Memaafkan

Tradisi saling memaafkan saat Lebaran mencerminkan nilai kasih sayang dan kebersamaan, di mana setiap orang berusaha untuk memulai kembali dengan hati yang bersih.

4. Simbol Rasa Syukur

Perayaan Idul Fitri juga menjadi bentuk syukur atas segala berkah dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, serta kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Kebersamaan dan Berbagi

Lebaran juga identik dengan berbagi, baik dalam bentuk zakat fitrah, sedekah, maupun membagikan kebahagiaan kepada mereka yang kurang mampu.

Dengan segala maknanya, Lebaran bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi spiritual dan sosial untuk menjadi lebih baik dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More