Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 16 April 2025 | 21:02 WIB
Arsip - Gunung Gede saat terlihat dari objek wisata Cibodas Kecamatan Cipanas Cianjur, Jawa Barat. ANTARA/Ahmad Fikri.

SuaraBogor.id - Aktivitas gempa di Gunung Gede Cianjur, Jawa Barat terus mengalami peningkatan, hal ini menjadi pantauan khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur.

Saat ini BPBD meningkatkan pengawasan dan pemantauan aktivitas kegempaan Gunung Gede dengan cara melakukan koordinasi dengan Badan Geologi Kementerian ESDM terkait perkembangan setiap harinya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengaku terus mengimbau masyarakat di kaki gunung untuk tetap siaga dan waspada meski status Gunung Gede aktif normal, serta tidak mendekati kawah Wadon dalam radius 600 meter.

"Kami terus berkoordinasi dengan Badan Geologi Kementerian ESDM dan meminta laporan pemantauan aktivitas Gunung Gede setiap harinya, sehingga berbagai langkah antisipasi dan lain-lain terus dipersiapkan," katanya.

Baca Juga: Kabar Buruk Pendaki! Jalur Gunung Gede Pangrango Diperpanjang Penutupannya Hingga 21 April

Bahkan pihaknya dalam waktu dekat membuat rencana Kontijensi Gunung Api bersama asistensi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sehingga saat terjadi hal yang tidak diinginkan pihaknya dapat melakukan berbagai langkah termasuk antisipasi dan evakuasi.

Pasalnya, ungkap dia, dalam konteks perencanaan, kontijensi mengacu pada perencanaan tindakan yang akan diambil jika suatu peristiwa yang mungkin terjadi, namun belum tentu terjadi.

"Harapan kami dapat segera terlaksana di tahun ini, tinggal menunggu kesiapan dari asistensi BPNB, sehingga kontijensi sudah tersusun meski harapan kami tidak ada lagi bencana besar melanda Cianjur," katanya.

Seperti diberitakan Badan Geologi mengungkapkan bahwa Gunung Gede, saat ini berstatus aktif normal atau Level 1 meski ada peningkatan kegempaan vulkanik, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang.

Berdasarkan data Badan Geologi, aktivitas Gunung Gede meningkat sejak 1 April 2025 yang tercatat ada 47 gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga: 35 Rumah Rusak dan 1 Warga Terluka Akibat Gempa di Bogor

"Gunung Gede belum meletus, saat ini (memang) tercatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik, namun belum ada erupsi dan statusnya masih di Level I. Kondisi ini masih terus kami pantau secara intensif," kata Kepala Badan Geologi M Wafid kepada ANTARA dalam pesan singkat di Bandung.

Masyarakat diimbau tetap tenang, meski dalam beberapa hari ini tercatat ada beberapa gempa dalam skala kecil yang tercatat di wilayah Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Sukabumi, karena menurut dia gempa ini belum menunjukkan keterkaitan dengan aktivitas Gunung Gede. [Antara].

Penutupan Gunung Gede

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kembali memperpanjang penutupan pendakian sampai tanggal 21 April guna antisipasi peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede yang dapat berpotensi bahaya berupa letusan freatik dan gas.

Kepala Balai Besar TNGGP Adhi Nurul Hadi di Cianjur, Ahad, mengatakan penutupan diperpanjang berdasarkan informasi dari Badan Geologi dan Kementerian ESDM terkait peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede sejak awal April 2025.

"Penutupan pendakian kembali diperpanjang mulai tanggal 14 April sampai 21 April, guna menghindari hal yang tidak diinginkan seiring peningkatan gempa vulkanik yang terjadi di Gunung Gede," katanya.

Untuk pendaki yang sudah mendaftar secara online, ungkap dia, dapat melakukan perubahan jadwal atau mengajukan pengembalian uang dengan proses beberapa hari ke depan karena berbagai hal termasuk sistem administrasi keuangan PNBP.

Selama penutupan diperpanjang pihaknya menyiagakan puluhan petugas untuk mengantisipasi pendaki ilegal melakukan pendakian karena dapat mengancam keselamatan, bahkan patroli bersama dilakukan bersama masyarakat di sekitar kaki gunung.

"Kami mengimbau masyarakat dan pendaki mematuhi larangan tersebut karena untuk keselamatan bersama, dengan tidak melakukan pendakian ilegal apalagi mendekati kawah Wadon, sanksi tegas akan diberlakukan bagi mereka yang melanggar" katanya.

Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Agus Deni mengatakan selama penutupan berjalan pihaknya memberikan pilihan bagi calon pendaki untuk melakukan pendaftaran ulang atau pengembalian uang.

Calon pendaki yang dapat mengajukan penjadwalan ulang dan pengembalian dana tiket bagi yang sudah melakukan pendaftaran secara online pada periode 3-13 April 2025 atau selama penutupan diperpanjang.

"Calon pendaki akan diberi link untuk selanjutnya mengisi format pengajuan, untuk perubahan jadwal pendakian dan pengembalian uang maksimal 3 hari setelah calon pendaki menerima link dari tim administrasi wajib mengisi data dan lainnya," kata dia.

Dia menyebut setelah format pengajuan diisi, pihaknya akan langsung memproses setiap pengajuan, untuk perubahan jadwal maksimal setelah 18 hari kerja dan pengembalian uang 35 hari kerja setelah calon pendaki menerima link.

Load More