Di sisi lain, BRI juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari Rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60%.
“Dengan coverage ratio yang sangat memadai ini, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi, terutama di tengah kondisi tekanan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif”, jelas Mucharom.
Selanjutnya adalah Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang menjelaskan kinerja Dana Pihak Ketiga BRI. “Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77% atau setara dengan Rp934,95 triliun”, ungkap Aquarius.
Pencapaian CASA BRI tersebut tercatat meningkat dibandingkan dengan porsi CASA pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 61,66%. Pencapaian CASA BRI tersebut salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo yang semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia.
“Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta user, atau meningkat 20,26% yoy. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada Triwulan I 2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5% YoY dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79% YoY”, ungkap Aquarius.
Aquarius menambahkan bahwa dalam menghadapi era digitalisasi, BRI juga aktif membangun infrastruktur pembayaran yang modern dengan memperluas jangkauan layanan transaksi non-tunai di seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari keberhasilan BRI membangun ekosistem pembayaran digital dengan dukungan lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar dari pusat kota hingga pelosok desa.
Dari sisi likuiditas dan permodalan BRI juga berada dikondisi yang kuat, sehingga BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik pada periode yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu.
“Kinerja positif BRI hingga akhir Maret 2025 juga didukung dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada di level 86,03% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03%. Posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan”, ungkap Viviana.
Pada penutup press conference, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa saat ini perseroan dihadapkan pada tantangan global yang tidak mudah. Namun, di balik tantangan tersebut, BRI melihat peluang besar untuk terus bertumbuh, berinovasi, dan memperkuat posisi BRI di industri keuangan nasional dan regional.
Baca Juga: Bersama BRI, Serius Pangan Nusantara Jadi UMKM Sukses yang Go Global
“Saat ini BRI memiliki fondasi yang sangat kuat untuk mengoptimalkan peluang tersebut. “BRI memiliki lebih dari 36.600 tenaga pemasar yang terdiri dari tenaga pemasar mikro (Mantri), RM Lending, dan RM Funding & Transaction dan BRI juga didukung oleh lebih dari 6 ribu unit kerja, mulai dari Kantor Cabang hingga BRI Unit yang tersebar hingga ke pelosok negeri. Menjadikan BRI sebagai bank dengan jaringan dan jangkauan terluas di Indonesia,” ujar Hery.
Selain itu, Hery menambahkan BRI juga memiliki customer base yang besar dimana hingga akhir Maret 2025 terdapat lebih dari 221 juta rekening simpanan serta 211 ribu user QLola di segmen korporasi. Ini bukan hanya angka, ini adalah ekosistem besar yang menjadi kekuatan strategis BRI ke depan.
Hery menjelaskan transformasi BRI menuju universal banking adalah jawaban atas tantangan saat ini. BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen UMKM, tetapi juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025 ini, kedepan BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global,” pungkas Hery.
Sebagai informasi, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 24 Maret 2025 dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan OJK.***
Berita Terkait
-
Bersama BRI, Serius Pangan Nusantara Jadi UMKM Sukses yang Go Global
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Jadi Pintu UMKM Menuju Pasar Global, Contohnya UMKM Kamandalu Ashitaba
-
Program BRInita Dukung Peran Wanita melalui Berbagai Macam Program Pemberdayaan
-
BRI Bagikan Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun kepada Pemegang Saham
-
Jadi Nasabah Sejak Lama, Waroeng Tani: Benar-benar Terbantu oleh Pendanaan Usaha BRI
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
Terkini
-
Butuh Uang Tunai Tengah Malam? Ini Daftar Lokasi ATM 24 Jam di Wilayah Ciampea Bogor
-
5 Fakta Pengecatan Pagar Pakansari, Anggaran Rp3 Miliar dan Warna Merah Putih Sambut HUT RI ke-80
-
Transformasi Digital dan Fundamental Kokoh, BRI Catatkan Laba Rp26,53 Triliun
-
Gerebek Karaoke di Cibinong: 5 Fakta Operasi Pekat yang Menjaring 6 PSK dan Satu Pria Hidung Belang
-
Misteri Gudang Miras di Ciampea: Satpol PP Kecele, Temukan Benteng Pemasok Terkunci Rapat