Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 13 Juni 2025 | 23:20 WIB
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Farid Ma'ruf di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. [ANTARA/M Fikri Setiawan]

SuaraBogor.id - Kabupaten Bogor bakal melaksanakan program Sekolah Rakyat yang akan memasuki tahun ajaran baru pada pertengahan Juli 2025.

Pemkab Bogor melalui Dinas Sosial Kabupaten Bogor bakal menyiapkan dua lokasi sekolah rakyat pada ajaran baru tahun ini.

Kedua lokasi sekolah rakyat itu berada di Sentra Terpadu Intan Suweno, Karadenan, Cibinong untuk jenjang SMP.

Sementara untuk jenjang SMA yakni di Sentra Terpadu Galih Pakuan, Kecamatan Ciseeng, untuk jenjang SMA.

Baca Juga: Terima WTP ke-9 Berturut-turut, DPRD Kota Bogor Pertajam Pengawasan dan Penganggaran

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Ma'ruf mengatakan, dua sekolah rakyat yang disiapkan konsepnya akan dibuat sebagai boarding school.

"Untuk konsep Sekolah Rakyat ini berbentuk boarding school, sesuai arahan dari Kementerian Sosial," kata Farid di Cibinong dikutip dari ANTARA, Jumat 13 Juni 2025.

Kata Farid, peserta didik yang akan mengikuti program ini merupakan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang datanya telah terverifikasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Bogor.

Ia juga memaparkan terdapat sebanyak 67 siswa yang telah terdaftar di sekolah rakyat Kabupaen Bogor.

"Dari total 67 siswa ini, 50 orang akan mengisi jenjang SMA dan 17 orang jenjang SMP. Pelaksanaannya akan dibagi dalam dua rombongan belajar," ujar Farid memberi  jawaban pelaksanaan nanti.

Baca Juga: Media Gathering DPRD Kota Bogor, Sampaikan Capaian Kinerja dan Program Kedepan

Terkait kurikulum yang akan digunakan, ia menyebutkan masih menunggu informasi dari Kementerian Pendidikan.

Farid menegaskan, Kabupaten Bogor siap menjalankan program Sekolah Rakyat yang merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo agar warga miskin bisa bersekolah secara gratis.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan kegiatan pembelajaran Sekolah Rakyat direncanakan dimulai pada 14 Juli 2025 di 100 titik lokasi.

“Direncanakan pembelajaran mulai tanggal 14 Juli 2025 di 100 titik dengan jumlah murid hampir 10 ribu pada jenjang SD, SMP, dan SMA,” kata Mensos Saifullah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi terkait pembukaan seleksi formasi guru untuk Sekolah Rakyat yang direncanakan registrasi secara daringnya dibuka melalui aplikasi Kemensos mulai tanggal 16 hingga 17 Juni 2025.

Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu gagasan unggulan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam bidang pendidikan.

Program ini bertujuan menghadirkan akses pendidikan yang berkualitas, gratis, dan merata bagi seluruh anak Indonesia, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu dan wilayah tertinggal.

Berbeda dengan sekolah formal pada umumnya, Sekolah Rakyat dirancang sebagai lembaga pendidikan berbasis komunitas yang fleksibel, adaptif, dan menjawab kebutuhan lokal.

Konsep ini merupakan bagian dari visi Prabowo-Gibran untuk mewujudkan keadilan sosial, termasuk dalam hal pendidikan.

Dalam pelaksanaannya, Sekolah Rakyat akan mengandalkan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat sipil.

Kurikulumnya tetap mengacu pada standar nasional, namun lebih kontekstual dengan kondisi sosial dan budaya setempat.

Fasilitas belajar, makanan bergizi, dan bahkan transportasi, direncanakan disediakan secara gratis untuk meringankan beban keluarga miskin.

Selain pendidikan dasar, Sekolah Rakyat juga akan menyediakan pelatihan vokasi dasar dan pembinaan karakter, menjadikannya sebagai tempat pembentukan generasi muda yang berdaya saing dan memiliki rasa nasionalisme tinggi.

Program ini menjadi bagian dari strategi besar Revolusi Putih yang diusung Prabowo, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga gizi.

Dengan Sekolah Rakyat, Prabowo berharap tak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal hanya karena hambatan ekonomi atau geografis.

Jika dijalankan secara konsisten dan tepat sasaran, Sekolah Rakyat berpotensi menjadi langkah besar menuju pemerataan pendidikan di Indonesia. (ANTARA)

Load More