Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Kamis, 12 Juni 2025 | 16:26 WIB
Dalam merayakan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 DPRD Kota Bogor menggelar rapat paripurna, Selasa (3/6/2025), sebagai bentuk penghormatan kepada Sri Baginda Prabu Siliwangi yang dilantik sebagai Pemimpin Kerajaan Pajajaran. (Dok: DPRD Kota Bogor)

SuaraBogor.id - Dalam merayakan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 DPRD Kota Bogor menggelar rapat paripurna, Selasa (3/6/2025), sebagai bentuk penghormatan kepada Sri Baginda Prabu Siliwangi yang dilantik sebagai Pemimpin Kerajaan Pajajaran.

Rapat paripurna juga berlangsung secara istimewa karena dibawakan dengan menggunakan bahasa Sunda dan diisi dengan pentas kesenian, paduan suara, penampilan marching band sampai ke pembacaan sejarah Bogor, pantun Bogor Yasana Pacilong dan wangsit Siliwangi. 

Kehadiran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beserta jajaran anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Anggota DPR-RI, Wakil Menteri Dalam Negeri jajaran Forkopimwil, Forkopimda, mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor serta jajaran tamu undangan dari daerah lain secara langsung pada perayaan HJB ke-543 juga turut menambah kesan istimewa.

Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil yang memimpin rapat paripurna menyampaikan dalam sambutannya bahwa kebesaran dan kejayaan Bogor di masa kepemimpinan Baginda Prabu Siliwangi harus menjadi inspirasi bagi pemimpin di masa sekarang.

Baca Juga: HJB ke-542 Bogor Sajikan Perpaduan Budaya, Sejarah dan Satwa

Karena semangat tersebut sudah terpatri dengan jelas di Lawang Salapan “Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari, Seja Ayeuna Sampereun Jaga”. 

“Apa yang kita rasakan dan dapatkan hari ini tidak terlepas dari apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita. Sebagai rasa syukur, kita harus terus berupaya meneruskan perjuangan membangun kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Adit.

Pelestarian alam, menjaga bumi demi keseimbangan menjadi pembicaraan pokok dalam pidato Adityawarman di rapat paripurna. Karena HJB ke-543 mengusung tema ”Raksa Jagaditha”,  yang mengandung makna bahwa menjaga keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama.

Adit mengingatkan kepada seluruh hadirin rapat paripurna, bahwa Kota Bogor memiliki tujuan untuk mencapai visi ‘Kota Sains yang Berkelanjutan’ seperti yang sudah dituangkan di dalam RPJPD 2025-2045.

Sehingga program-program pembangunan yang direncanakan pun akan terus mengedepankan nilai sosial budaya dan lingkungan. Kearifan lokal, budaya gotong royong, kebersamaan dan kerukunan masyarakat, serta kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Rangkaian Acara HJB ke-542 Hingga Puncak Pesta Rakyat Kabupaten Bogor, Simak di Sini!

“Oleh karena itu, mari kita satukan gerak langkah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan melalui kinerja yang lebih baik agar terwujud Kota Bogor yang nyaman, aman, lestari, maju, dan sejahtera,” jelas Adit.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. ia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam di Kota Bogor. Bahkan Dedi Mulyadi menekankan bahwa Kota Bogor merupakan tanah pusaka karena rekam sejarah peradaban Pakuan Pajajaran.

Dedi menekankan bahwa pembangunan yang dilakukan di Kota Bogor tidak boleh asal-asalan. Sesuai dengan tema ”Raksa Jagaditha” Dedi mengingatkan seluruh hadirin agar setiap pembangunan kedipannya harus memperhatikan keseimbangan alam.

“Hancurkan yang merusak dari masa lalu. Tidak perlu takut, sebab siapa pun yang tinggal di sini harus menghargai hukum di sini. Tidak boleh sombong di Tanah Bogor, karena biasa kualat kepada Raja Pajajaran,” tegasnya.

Sebagai bentuk menjaga keseimbangan alam, Dedi mengajak Pemerintah Kota Bogor untuk membangun Kampung Pakuan Pajajaran. Nantinya, di kampung tersebut akan berisikan sejarah peradaban Pakuan Pajajaran, kebudayaan Sunda dan lainnya.

“Ini untuk pengingat bagi warga Kota Bogor dan pusat sejarah peradaban Sunda yang berpusat di Bogor,” jelas Dedi.

Load More