SuaraBogor.id - Sejumlah warga dari Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang SMAN 3 Cikarang Utara pada Kamis, 19 Juni 2025.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru atau SPMB jalur domisili yang dinilai tidak adil oleh para orang tua.
Salah satu warga, Lena (46), mengaku sangat kecewa karena anaknya tidak lolos seleksi melalui jalur domisili, padahal rumah mereka berada sangat dekat dengan sekolah.
“Rumah saya tidak sampai 500 meter dari sekolah. Tapi justru yang rumahnya jauh bisa diterima,” ujar Lena.
Ia menambahkan, sebagai orang tua dari keluarga sederhana, dirinya sangat berharap sang anak bisa diterima di sekolah negeri.
Biaya sekolah swasta yang jauh lebih tinggi membuat pilihan tersebut menjadi beban berat. “Kalau ke swasta, kayaknya berat banget untuk kami,” keluhnya.
Keluhan senada juga diungkapkan oleh Erni (44), yang merasa proses seleksi tidak transparan. Ia menuding adanya dugaan kecurangan karena ada siswa dari luar Desa Waluya yang justru lolos jalur domisili.
“Kami curiga ada permainan. Ini yang membuat kami turun ke jalan,” kata Erni.
Aksi unjuk rasa ini juga diwarnai ancaman dari warga untuk menggembok gerbang sekolah. Mereka menyatakan akan melakukan tindakan tersebut jika tuntutan mereka tidak digubris oleh pihak sekolah maupun pemerintah setempat.
Baca Juga: Bogor Siapkan Dua Sekolah Rakyat di Ajaran Baru Tahun Ini
“Kami akan kunci gerbang sekolah sampai tuntutan kami dipenuhi,” tegas salah satu perwakilan warga dalam orasinya.
Dari data yang disampaikan warga, terdapat sebanyak 89 anak dari Desa Waluya yang tidak terakomodir dalam SPMB jalur domisili di tahap pertama.
Anak-anak tersebut kini diarahkan untuk mengikuti tahap kedua penerimaan, yaitu melalui jalur prestasi.
Menanggapi hal ini, Camat Cikarang Utara, Enop Can, menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil musyawarah bersama antara pihak sekolah, pengawas pendidikan, kepala desa, dan perwakilan warga.
“Anak-anak yang belum lolos bisa mendaftar di tahap kedua melalui jalur prestasi. Daya tampung sekolah terbatas, jadi kita harus mengikuti prosedur,” ujar Enop.
Ketua Panitia SPMB SMAN 3 Cikarang Utara, Yuliani, menambahkan bahwa pada tahap pertama, pihak sekolah telah menerima 151 siswa melalui jalur domisili.
Jumlah ini merupakan 35 persen dari total kuota penerimaan siswa baru tahun 2025 yang mencapai 432 orang.
“Jumlah itu sesuai juklak dan juknis SPMB SMA tahun ini. Dari 151 siswa yang diterima jalur domisili, 146 orang berasal dari wilayah Waluya,” jelas Yuliani.
Ia memahami kekecewaan para orang tua yang anaknya belum diterima, namun meminta semua pihak mengikuti mekanisme yang berlaku.
“Kami minta warga untuk tenang dan segera menyiapkan berkas anak-anaknya untuk jalur prestasi. Pendaftaran dibuka mulai 24 Juni hingga 1 Juli 2025,” katanya.
Yuliani menambahkan bahwa penilaian pada jalur prestasi akan mempertimbangkan nilai rapor dan berbagai bentuk prestasi, baik akademik maupun non-akademik.
Ia berharap para orang tua tidak menyerah dan tetap memberi dukungan kepada anak-anak mereka.
Sementara itu, pihak sekolah dan pemerintah daerah berjanji akan meningkatkan transparansi dan komunikasi dalam proses seleksi ke depan agar tidak lagi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Aksi protes di depan SMAN 3 Cikarang Utara ini pun menjadi perhatian luas, bukan hanya karena menyangkut pendidikan anak-anak, tetapi juga sebagai cerminan persoalan distribusi akses pendidikan negeri yang adil dan merata.
Situasi kembali kondusif setelah perwakilan warga mendapat penjelasan dari pihak sekolah dan musyawarah lanjutan dijadwalkan.
Namun, warga tetap menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal proses SPMB hingga anak-anak dari lingkungan sekolah mendapat kesempatan yang adil untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Bingung Cari Kado Ultah Anak? Ini Ide Kado Terbaik yang Edukatif dan Menyenangkan untuk Si Kecil
-
Lampaui Target KPR Subsidi, Prabowo: Maruarar Tunjukkan Perubahan Pola Kerja Pejabat Indonesia
-
Aksi Demo Warga Bogor Minta Tambang Tetap Buka, Publik Menduga Ada 'Penumpang Gelap' di Balik Massa
-
Momen Presiden Prabowo Resmikan Akad Massal 26 Ribu KPR FLPP di Cileungsi Bogor
-
Kontroversi Kartu Pers Jurnalis CNN Indonesia Dicabut, Apa Kata Mensesneg?