Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 29 Juni 2025 | 16:44 WIB
Ilustrasi Honda Scoopy: Membeli sepeda motor bekas adalah pilihan cerdas bagi banyak orang. Alasannya jelas: harga yang jauh lebih terjangkau, penyusutan nilai yang lebih rendah, dan pilihan model yang beragam [Suara.com/Muhammad Yunus]

Langkah 2: Inspeksi Bodi dan Rangka, Cari Tanda-Tanda "Luka"

Saat bertemu dengan motornya, jangan terburu-buru menyalakan mesin. Mulailah dari luar.

- Cek Kondisi Cat:

Apakah cat masih orisinal atau sudah dicat ulang? Cat ulang yang tidak rapi bisa menjadi indikasi motor pernah jatuh parah. Perhatikan perbedaan warna antar panel bodi.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Puncak Bogor, Pengendara Motor Wanita Tutup Usia di Lokasi

- Periksa Rangka (Tulang Punggung Motor):

Ini bagian paling krusial. Sorot dengan senter bagian bawah dan sekitar komstir. Carilah tanda-tanda karat, bengkok, atau las-lasan yang tidak wajar.

Rangka yang bermasalah akan membuat motor tidak stabil dan berbahaya.

- Lihat Simetri Motor:

Berdirilah di depan dan di belakang motor. Apakah setang, roda depan, dan roda belakang terlihat lurus dan simetris?

Baca Juga: Lebih Setengah Juta Sepeda Motor Terjual di Indonesia Selama Mei 2025, Ini Penyebabnya!

Setang yang miring atau roda yang tidak lurus adalah bendera merah besar, kemungkinan motor pernah mengalami benturan keras.

Langkah 3: Selami Jantungnya, Periksa Kondisi Mesin

Inilah saatnya menjadi "detektif" mesin.

- Nyalakan Mesin dalam Kondisi Dingin:

Minta penjual untuk tidak memanaskan motor sebelum Anda datang. Mesin yang sulit menyala atau mengeluarkan suara kasar saat pertama kali dihidupkan bisa menandakan masalah pada aki, kompresi, atau komponen lainnya.

- Dengarkan Suara Mesin:

Load More