Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 08 Juli 2025 | 12:47 WIB
Penampakan Baniir Rendam Rumah Sakit di Jonggol Bogor [Ist]

SuaraBogor.id - Hujan deras kembali mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan intensitas yang tinggi Senin 7 Juli 2025 sore.

Akibatnya, banjir terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor. Bahkan hingga merendam salah satu rumah sakit di wilayah Kecamatan Jonggol.

Video amatir yang terus berseliweran turut membantu para petugas untuk memantau pergerakan pasca hujan deras di wilayah Kabupaten Bogor.

Di wilayah Timur Kabupaten Bogor, banjir di sejumlah titik terjadi mulai dari Cileungsi hingga Kecamatan Jonggol.

Baca Juga: Siswi SMP Dirudapaksa Berbulan-bulan, Pelaku Baru Diamankan Setelah Korban Melahirkan

Tidak sedikit ruas jalan yang terkena banjir yang tidak biasa di wilayah tersebut.

Bahkan, di Kecamatan Jonggol, satu rumah sakit dikabarkan terendam banjir. Rumah Sakit tersebut yakni RS Permata Jonggol.
Dari video yang diterima wartawan, banjir merendam rumah sakit itu terpantau sudah melewati mata kaki orang dewasa.

Terlihat juga, bangku pelayanan rumah sakit yang hampir tenggelam oleh banjir. Saat direkam ke luar rumah sakit, banjir di lokasi tersebut nampak sudah menutupi ban kendaraan roda empat.

Staf Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan penanggulangan bencana di RS Permata Jonggol.

Jalaludin menyebut, pelayanan rumah sakit dilakukan penutupan sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Sementara pasien dan alat medis dipindahkan ke lantai dua.

Baca Juga: Detik-Detik Terakhir Pegawai Kemendagri Sebelum Hilang di Puncak

"Untuk saat ini penerimaan pasien sementara ditutup, penanganan pasien dan alat medis dialihkan ke lantai 2, demikian info terkini dari Jonggol," singkat dia, Selasa 8 Juli 2025.

18 Kecamatan Diterjang Bencana Alam

Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan sebanyak 18 kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak bencana banjir, longsor, dan angin kencang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (5/7) malam.

Ke-18 kecamatan yang terdampak bencana itu adalah Kecamatan Megamendung, Leuwisadeng, Tamansari, Cisarua, Dramaga, Kemang, Tenjolaya, Cijeruk, Caringin, Cibungbulang, Ciomas, Ciampea, Ciawi, Kecamatan Cigombong, Sukamakmur, Rancabungur, Cigudeg dan Kecamatan Babakan Madang.

“Data sementara dari BPBD, total 18 kecamatan dan 33 desa terdampak. Longsor terjadi di 21 titik, sementara banjir dilaporkan di tujuh titik. Kami terus bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan,” kata Rudy dalam keterangan resminya di Bogor, Minggu.

Bencana tersebut juga mengakibatkan tiga warga dilaporkan meninggal dunia, sementara sejumlah infrastruktur dan rumah warga mengalami kerusakan.

Adapun tiga korban jiwa masing-masing berasal dari Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua.

“Di Megamendung, seorang santri berusia 22 tahun sempat dilaporkan hilang akibat longsor dan telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. Di Cisarua, dua warga ditemukan meninggal dunia akibat bencana longsor yang terjadi di wilayah itu,” ujar Rudy.

Selain itu, sejumlah warga di Kecamatan Babakan Madang sempat dilaporkan terjebak di jalur pendakian akibat banjir. Seluruhnya telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Rudy menegaskan, Pemkab Bogor bersama TNI, Polri, relawan, dan unsur masyarakat terus melakukan upaya penanganan bencana, termasuk evakuasi, pendataan, penyaluran bantuan logistik, dan penyediaan layanan kesehatan bagi warga terdampak.

“Penanganan darurat kita lakukan secepat mungkin. Keselamatan warga menjadi prioritas utama, termasuk logistik, pengungsian, dan pemulihan pascabencana,” tegas Rudy.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir, serta segera melaporkan potensi bencana ke layanan darurat 112.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergerak cepat membantu penanganan bencana ini. Sinergi semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar situasi cepat pulih,” ujar Rudy.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More