SuaraBogor.id - Politisi Demokrat Rachland Nashidik membandingkan 4 jenderal yang terjun ke politik di Indonesia. Salah satunya adalah Moeldoko, kepala staf kepresidenan.
Dalam Twitternya, @RachlanNashidik, Rachland Nashidik membandingkan Susilo Bambang Yudhoyono, Edi Sudrajat, Prabowo Subianto dan Moeldoko.
Fokusnya, beda mencolok antara Moeldoko dengan ketiga jenderal itu. Moeldoko disebut pakai cara salah ingin kudeta Partai Demokrat.
"Ada beda besar antara Moeldoko dengan senior-seniornya di TNI: Jenderal Edi Sudrajat, Jenderal Wiranto, Jenderal SBY dan Jenderal Prabowo. Para seniornya pilih jalan terhormat dalam berpolitik: membuat Partai dan berkeringat di dalamnya. Moeldoko kira ambil paksa Demokrat gampang. Dia salah," kata Rachland Nashidik.
Baca Juga:Anies Baswedan Makin Gemilang di Dunia Global, Rocky Gerung: Istana Cemas
Sudah ditegur Jokowi
Politisi Demokrat Andi Arief menyebut Moeldoko ditegur Jokowi, buntut isu kudeta Partai Demokrat. Andi Arief pun minta Moeldoko tak lakukan tindakan tercela.
Andi Arief juga Moeldoko tak mengulangi kesalahan setelah ditegur Jokowi. Andi Arief menilai Moeldoko sudah lakukan tindakan tercela.
Andi Arief pun menyinggung senior Partai demokrat yang kecewa dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Dia minta mereka legowo.
"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," kata Andi Arief dalam akun twitternya, @AndiArief_, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga:Soal Surat AHY ke Jokowi, Netizen: Jawab Pesan Nasi Goreng Gak Pakai Micin
"Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," kata Andi Arief.