Megahnya Masjid Tan Kok Liong yang Dibangun Anton Medan, Berdesain Tionghoa

Masjid Tan Kok Liong bisa juga disebut Masjid Anton Medan.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 15 Maret 2021 | 17:40 WIB
Megahnya Masjid Tan Kok Liong yang Dibangun Anton Medan, Berdesain Tionghoa
Masjid Tan Kok Liong (islamic-center.or.id)

SuaraBogor.id - Masjid Tan Kok Liong menjadi peninggalan paling megah Anton Medan semasa hidupnya sebelum Anton Medan meninggal dunia. Masjid Tan Kok Liong dibangun Anton Medan setelah meninggalkan dunia gelap sebagai preman, perampok dan bandar judi.

Selain bangun Masjid Tan Kok Liong, Anton Medan juga mendirikan empat pondok pesantren di Babelan Bekasi, Cisarua, Kalimantan, dan Cibinong.

Pondok pesantren di Cibinong, yakni Pondok Pesantren At-Taibin, bahkan dilengkapi masjid yang megah dan unik. Di sanalah berdiri Masjid Tan Kok Liong.

Seperti dilansir islamic-center.or.id, Masjid Tan Kok Liong diambil dari nama asli Anton Medan. Nama asli Anton Medan, Tan Hok Liang.

Baca Juga:Anton Medan Meninggal Dunia, Pablo Benua Kehilangan Sosok Ayah

Jika dilihat sepintas, orang akan mengira bangunan tersebut adalah kediaman khas bangsa Tiongkok atau semacam istana di Cina.

Gaya khas bangunan Cina terlihat jelas pada atap masjid yang menggunakan pola limas tiga tingkat dengan ujung wuwungan dihiasi relief kepala naga.

Anton Medan [Inews Magazine/Youtube]
Anton Medan [Inews Magazine/Youtube]

Di bagian pucuk atap terdapat mustika berbentuk topi Putri Xin Chiang dengan lafaz Allah Swt. pada puncaknya. Putri Xin Chiang adalah wanita Cina pertama yang memeluk agama Islam.

Hampir keseluruhan detail bangunan dan elemen hias yang digunakan menegaskan pengaruh gaya Cina pada masjid ini, seperti pada desain pintu yang dilengkapi lampion di sekitarnya. Ciri bangunan masjid terletak pada kubah kecil berwarna emas di atap gazebo pintu masuk masjid

Detail ornamen juga mengandung makna filosofis yang dalam. Miniatur empat burung rajawali di atap teratas dan lima burung perkutut di setiap ujung wuwungan atap bermakna harapan agar umat Islam bisa memandang setiap persoalan setajam tatapan rajawali, bukan seperti burung perkutut yang selalu bergerombol namun tak sanggup berbuat apa-apa.

Baca Juga:Profil Anton Medan, Perampok Insaf, Masuk Islam, Bikin Pesantren At-Taibin

Keunikan lainnya adalah pendopo di samping masjid yang ternyata merupakan sebuah makam dengan pusara, namun tanpa jenazah. Menurut pengakuan Anton, makam tersebut sengaja dipersiapkan untuk tempatnya berlabuh kala dirinya telah meninggal.

Segala keunikan yang ada pada Masjid Tan Kok Liong secara tidak langsung merupakan manifestasi proses panjang seorang Anton Medan. Sebuah perjalanan hidup yang patut dijadikan pelajaran berharga.

Profil Anton Medan

Anton Medan (ist)
Anton Medan (ist)

Anton Medan meninggal dunia. Anton Medan dikenal sebagai sosok ulama yang mempunyai kehidupan kelam sebagai perampok dan bandar judi. Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang. Antin Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957.

Anton Medan adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf. Anton Medan menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012. Sementara itu, Anton Medan memeluk agama Islam sejak 1992. Anton Medan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Taibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. Anton Medan juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.

Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.

Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia. Itu selama pemerintahan Orde Baru Suharto ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.

Pada tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam untuk orkestrasi Kerusuhan Jakarta setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.

Kerusuhan yang awalnya merupakan demonstrasi mahasiswa untuk memprotes presiden Indonesia Soeharto berubah menjadi demonstrasi anti-Tionghoa di ibu kota Jakarta.

Anton Medan keturunan Tionghoa, tapi dia turun ke jalan dan ikut kerusuhan untuk membuktikan bahwa dia setia kepada rakyat tapi dia sendiri yang jadi sasaran.

Dalam kekacauan politik tahun 1998, dilaporkan pula bahwa Prabowo Subianto, menantu Suharto dan Panglima Kopassus, telah merekrut dan memanipulasi Anton Medan untuk mendapatkan pendukung militan.

Dalam penyidikan kasus kerusuhan 1998, Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar, meski mengaku berada di tengah-tengah massa. Namun, dia menolak untuk bersaksi kecuali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia merehabilitasi namanya terlebih dahulu.

Meninggal dunia

Anton Medan meninggal dunia, Senin (15/3/2021) pukul 14.50 WIB. Ternyata Anton Medan sudah siapkan makam sendiri di pesantren yang dia bangun di Pesantren At-Taibin.

Hal itu diceritakan Anton Medan saat masih hidup diwawancara Inews TV di Program iTalk pada tahun 2018 silam. Di video itu, Anton Medan berkisah sudah siapkan makan sejak tahun 2014.

"Setiap manusia pasti mati, cepat atau lambat," kata Anton Medan.

Anton Medan mengatakan jika makamnya itu disiapkan sebelum membangun Pesantren At-Taibin..

"Saya siapkan tahun 2014, sebelum bangun pesantren," kata Anton Medan.

Anton Medan meninggal dunia di Cibinong Bogor, Senin (15/3/2021) pukul 14.50 WIB. Anton medan merupakan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) bernama asli Ramdhan Effendi.

Anton Medan meninggal dunia di kediamannya yang berlokasi di Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Meninggal Anton Medan dibenarkan Wakil Ketua Umum PITI Arta Dharmadi.

"Beritanya seperti itu, saat ini sedang menuju ke situ kediaman beliau untuk memastikan," katanya saat dihubungi Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak