SuaraBogor.id - Kesiapsiagaan darurat banjir dan longsor di Cianjur sebelumnya berlaku mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021.
Kekinian, status siaga darurat banjir dan longsor tersebut kembali diperpanjang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur.
“Berdasarkan informasi BMKG, masih akan ada hujan, makan kita perpanjang lagi status siaga darurat banjir dan longsor," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhammad Irfan Sofyan, dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Sabtu (17/4/2021).
Tentu saja, ungkap Irfan, perpanjangan kesiapsiagaan bencana dilakukan dengan berbagai upaya, yakni menyiagakan personel relawan tangguh bencana (retana) yang tersebar di 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan.
Baca Juga:Waspadai Gempa Berulang di Selatan Lombok - Sumbawa
"Sudah kita siapkan personel, salah satunya menyiagakan Retana ini karena menjadi garda terdepan saat terjadi bencana," jelasnya.
Ia menuturkan, kondisi cuaca saat ini tidak bisa ditebak. Hal ini kemungkinan masa transisi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
"Kita secara resmi sudah mendapat informasi dari BMKG, memang masih masuk musim hujan yang segera akan bertransisi ke musim kemarau," ujarnya.
Berdasarkan data rekap dari BPBD, ungkap Irfan, dalam kuruan waktu tiga bulan terhitung Januari hingga Maret terjadi setidaknya 50 kali bencana hidrometeorologi.
“Memang ada 50 kejadian, rinciannya sebanyak 36 di antaranya merupakan bencana longsor dan pergerakan tanah. Sisanya, banjir bandang atau banjir sebanyak 6 kali, angin puting beliung 7 kali, dan cuaca ekstrem 1 kali,” jelasnya.
Baca Juga:Gibran Antusias Banjir Kritikan dan Keluhan di Medos, Kok Bisa?