Sejarah dan Asal Usul Nama Depok, Arti Lambang dan Ikon Kota, Dulu Bersatu dengan Bogor

Depok berawal dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan atau Pembantu Bupati wilayah Parung Kabupaten Bogor.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 28 Mei 2021 | 15:04 WIB
Sejarah dan Asal Usul Nama Depok, Arti Lambang dan Ikon Kota, Dulu Bersatu dengan Bogor
Lambang Kota Depok

SuaraBogor.id - Kota Depok salah satu kota satelit Jakarta simpan sejarah menarik. Sejarah Depok pun banyak versi, begitu juga asal usul nama Depok.

Dikutip dari situs Pemerintahan Kota Depok, Depok berawal dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan atau Pembantu Bupati wilayah Parung Kabupaten Bogor. Kemudian pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun pengembang yang kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI).

Serta meningkatnya perdagangan dan Jasa yang semakin pesat sehingga diperlukan kecepatan pelayanan.

Pada tahun 1981, Depok berpisah dari Bogor dan membentuk Pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri Amir Machmud.

Baca Juga:Pesawat Jatuh di Depok, Polisi: Habis Sholat Jumat Kita dapat Informasi

Saat itu Depok terbagi dalam 3 Kecamatan dan 17 Desa. Di antaranya Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoram Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya, Desa Rangkapan Jaya Baru.

Kecamatan Beji, terdiri dari 5 (lima) Desa, yaitu : Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.

Universitas Indonesia (dok UI)
Universitas Indonesia (dok UI)

Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 (enam) Desa, yaitu : Desa Mekarjaya, Desa Sukma Jaya, Desa Sukamaju, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya.

Lalu, selama kurun waktu 17 tahun Kota Administratif Depok berkembang pesat baik dibidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Khususnya bidang Pemerintahan semua Desa berganti menjadi Kelurahan dan adanya pemekaran Kelurahan , sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 Kecamatan dan 23 Kelurahan.

Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu : Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahjn Rangkapan Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru.

Baca Juga:Pesawat Latihan Jatuh di Danau Buperta Depok, 2 Penumpang Selamat, Dibawa ke RS

Kecamatan Beji terdiri dari (enam) Kelurahan, yaitu: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur, Kelurah Pondok Cina, Kelurahan Kemirimuka, Kelurahan Kukusan, Kelurahan Tanah Baru.

Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 11 (sebelas) Kelurahan, yaitu : Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Suka Maju,. Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Abadi Jaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Kali Jaya, Kelurahan Cilodong, Kelurahan Jati Mulya, Kelurahan Tirta Jaya.

Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum.

Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama – sama Pemerintah Propinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tesebut, dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Berdasarkan Undang – undang No. 15 tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tk. II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan Pelantikan Pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok. Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tk. II Depok dan pelantikan pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan hari jadi Kota Depok.

RSUD Kota Depok Jawa Barat. [Suara.com/Supriyadi]
RSUD Kota Depok Jawa Barat. [Suara.com/Supriyadi]

Berdasarkan Undang – undang nomor 15 tahun 1999 Wilayah Kota Depok meliputi wilayah Administratif Kota Depok, terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan sebagaimana tersebut diatas ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu :

Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 (satu) Kelurahan dan 12 (dua belas) Desa , yaitu : Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Hajarmukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Cijajar, Desa Cimpaeun, Desa Leuwinanggung.

Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) Desa, yaitu : Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojong Sari, Desa Bojong Sari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.

Suasana trotoar di Jalan Margonda yang berlubang, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Suasana trotoar di Jalan Margonda yang berlubang, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) Desa, yaitu : Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.

Ditambah 5 Desa dari Kecamatan Bojong Gede, yaitu: Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.

Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintahan yang berbatasan langsung dengan Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman , Kota Pendidikan, Pusat pelayanan perdagangan dan jasa, Kota pariwisata dan sebagai kota resapan air.

Asal usul nama Depok

Depok juga dikenal dari bentuk akronim. Yano menuliskan, Depok merupakan singkatan dari "De Eereste Protestantse Organisatie van Kristenen".

Dalam terjemahannya, singkatan itu berarti Jemaat Kristen yang Pertama. Menurut Yano, akronim tersebut muncul pada tahun 1950-an di kalangan masyarakat Depok yang tinggal di Belanda.

Lambang Depok

Lambang Kota Depok
Lambang Kota Depok

Kujang merupakan senjata/alat kerja masyarakat JawaBarat, Kujang dianggap sebagai manifestasi satria-satria Pajajaran, yang identik dengannilai-nilai kejuangan pahlawan Depok, yang memiliki sifat tak gentar dalam menegakkankebenaran dan rela berkorban

Pada gambar Kujang terdapat 2 buah Lubang, denganlengkungan luar sebanyak 7 buah dan tangkai (gagang) mempunyai lekukan 4 buah, yang dikelilingi rangkain padi dan bunga kapas yang terdiri dari 9 butir padi dan 9 kuntum bungan kapas yang mempunyai arti Kota Depok dilahirkan padatanggal “27 April 1999”.

Padi dan Kapas melambangkan cita-cita pemerintahan dan masyarakatKota Depok guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran

Di bawah gambar Kujang terdapatgambar sebuah mata pena dan gambar sebuah buku terbuka, yang melambangkan Depok sebagai KotaPendidikan.

Gambar Pendopo merupakan simbol Pusat Pemerintahan Kota Depok dalam melaksanakan tugasPemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Gambar Bangunan Gedung melambangkan Kota Depoksebagai Kota Pemukiman serta sebagai pusat perdagangan dan jasa.

Gambar tumpukan batu batamembentuk rangkaian kesatuan yang menggambarkan dinamika masyarakat Kota Depok dalammelaksanakan Pembangunan di segala bidang.

Gambar gelombang air menggambarkan aliran sungaiyang mengalir di wilayah Kota Depok melambangkan kesuburan serta menunjukkan Depok sebagaiKota Resapan Air.

Bentuk Perisai yang memiliki 5 sisi melambangkan tameng dan benteng, yang mampumengayomi, memberikan rasa aman dan tentram baik lahir maupun batin bagi masyarakat Depokserta melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Depok dalam menghadapi segala macamgangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun juga terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Ke 5 sisi tersebut melambangkan pula fungsi/pesan yang diemban oleh Pemerintah Kota Depok yaitu:

  1. Kota Pemukiman
  2. Kota Pendidikan
  3. Pusat Perdagangan dan Jasa
  4. Kota Wisata
  5. Kota Resapan Air

Tulisan “Kota Depok” menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Depok.

Tulisan Paricara Dharma berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata Paricarayang berarti Abdi. Sedangkan Dharma adalah Kebaikan, Kebenaran dan Keadilan jadi Paricara Dharma mengandung makna bahwa Pemerintah Kota Depok sebagai Abdi Masyarakat dan Abdi Negara senantiasa mengutamakan kepada Kebaikan, Kebenaran dan Keadilan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini