SuaraBogor.id - Politikus PDIP Dewi Tanjung sindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Pada sindirannya Nyai sapaan akrabnya sebut SBY curang saat jadi presiden.
Dewi Tanjung lewat cuitannya di Twitter, Sabtu 29 Mei 2021 mengatakan bahwa Presiden RI ke-6 SBY dijuluki bapak Bansos Indonesia.
“Ada yang Tau siapa Bapak BANSOS INDONESIA yaitu Susilo Bambang Yudhoyono,” cuit Dewi Tanjung dilansir dari Terkini -jaringan Suara.com, Senin (31/5/2021)
Menurut kader PDIP ini, SBY menjadi Bapak Bansos Indonesia lantaran di masa kepemimpinannya ia berkali-kali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga:AHY Mantap Nyapres 2024, Meskipun Pernah Kalah di Pilgub DKI
“Karna saat SBY jadi Presiden berkali-kali adanya kenaikan BBM,” ungkap Dewi.
Selain itu, Dewi Tanjung juga menuding SBY dulunya memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) lentaran curang.
“SBY menang jadi Presiden itu hasil suara penuh kecurangan,” ucap Dewi Tanjung.
Hal itu, menurut Politisi PDIP ini, dibuktikan dengan diangkatnya Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Demokrat kala itu saat SBY naik jadi Presiden RI.
“Dan faktanya setelah SBY jadi Presiden Annas Urbaningrum jadi ketum Demokrat,” jelasnya.
Baca Juga:Rocky Gerung: Jokowi Itu Kader Oligarki, PDIP Seharusnya Malu
Sebelumnya, Dewi Tanjung lewat kicauannya di Twitter pada Januari 2021 lalu juga membeberkan enam dosa SBY kepada bangsa dan negara.
Dosa pertama dan kedua, kata Dewi, yakni terkait kasus mega proyek Century dan Hambalang dimana kedua kasus itu menurutnya terjadi di masa SBY menjabat sebagai presiden RI.
“Ini Dosa SBY kepada Bangsa dan Rakyat 1. Mega Century. 2. Mega Hambalang,” ujar Dewi Tanjung.
Sementara dosa SBY yang ketiga, lanjut Dewi, yakni terkait 34 proyek listrik yang mangkrak di masa kepemimpinan Pendiri Partai Demokrat itu.
Selanjutnya, Dewi Tanjung juga menilai SBY gagal membangun infrastruktur di Indonesia menjadi lebih baik.
“3. 34 Project Listrik Mangkrak 4. Petral 5. Gagalnya Membangun insfratruktur,” tuturnya.
Dan dosa yang keenam, kata politikus perempuan PDIP ini, yakni SBY di masa pemerintahannya jarang turun ke lokasi bencana alam.
“Banyaknya bencana alam tapi SBY jarang turun ke lokasi bencana Cuma 1 kali menginap memakai anggaran negara yang sangat besar,” ujarnya.