Ngabalin Sindir BEM UI Belum Berkontribusi Buat Bangsa?

Hal itu diungkapkan Ngabalin yang menanggapi pernyataan BEM UI menyebut Presiden Jokowi King of Lip Service.

Andi Ahmad S
Selasa, 29 Juni 2021 | 15:37 WIB
Ngabalin Sindir BEM UI Belum Berkontribusi Buat Bangsa?
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin. (Suara.com/Tyo)

SuaraBogor.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sebut, bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) belum berkontribusi terhadap bangsa.

Hal itu diungkapkan Ngabalin yang menanggapi pernyataan BEM UI menyebut Presiden Jokowi ‘King of Lip Service’.

Dalam sebuah video yang beredar, Ngabalin mendoakan agar seluruh mahasiswa UI, khususnya anggota BEM agar bisa lekas tamat kuliah sepertinya.

Alumni jurusan Ilmu Komunikasi UI ini juga menyarankan agar bisa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara seperti dirinya.

Baca Juga:PPP Yakin Jokowi Tak Marah dengan Gelar King of Lip Service

“Saya harap, harapan orang tua, kemudian adik-adik bisa sekolah dengan baik, bisa tamat seperti kita-kita semua, suatu saat bisa juga kita memberikan kontribusi yang terbaik bagi kepentingan bagi kepentingan bangsa dan negara,” ujar Ngabalin, dikutip dari Hops.id -jaringan Suara.com, Selasa (29/6/2021).

Lebih lanjut sebenarnya Ngabalin mengapresiasi langkah BEM UI yang dengan berani menyampaikan kritikan kepada pemerintah.

Hanya saja, pihaknya menyesalkan langkah BEM UI yang mengkritik seorang Presiden dengan melaelinya sebagai ‘King of Lip Service’.

Ngabalin sendiri berharap agar ke depannya BEM UI bisa mengkritik dengan diksi dan frase yang lebih baik di masa mendatang.

Pihaknya pun memaparkan cara yang baik dan bisa dilakukan mahasiswa UI dalam melayangkan kritikan kepada pemerintah. Mengingat para mahasiswa UI memiliki citra yang baik di masyarakat dan dikenal keintelektualannya.

Baca Juga:Ade Armando Kritik BEM UI Soal Julukan Jokowi, Blok Politik Pelajar Beri Sindiran Menohok

“Ciri mahasiswa kita tidak boleh menggunakan data-data atau fakta-fakta yang tidak memberikan suatu pencerahan kepada masyarakat. Apalagi, menggunakan frase, diksi, dan penilaian yang sungguh tidak bagus sebagai kapasitas kita sebagai mahasiswa,” imbuh Ngabalin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini