Larang Perayaan Nataru, Luhut: Jangan Dilupakan Hanya Karena Keegoisan Kita Semua

Koordinator PPKM Luhut Binsar Panjaitan kembali memperpanjang PPKM Jawa-Bali selama 2 pekan kedepan.

Andi Ahmad S
Selasa, 16 November 2021 | 06:35 WIB
Larang Perayaan Nataru, Luhut: Jangan Dilupakan Hanya Karena Keegoisan Kita Semua
Luhut Binsar Pandjaitan di Polda Metro Jaya, Senin (15/11/2021). (Suara.com/Yasir)

SuaraBogor.id - Koordinator PPKM Luhut Binsar Panjaitan kembali memperpanjang PPKM Jawa-Bali selama 2 pekan kedepan. Hal itu diungkapkan Luhut pada Senin (15/11/2021) malam.

Tidak hanya itu, pemerintah juga melarang perayaan pada libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Menurutnya, larangan tersebut dikhawatirkan adanya lonjakan Covid-19 yang didasari dari adanya kerumunan masyarakat dalam jumlah besar.

"Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus Covid-19 pada periode Nataru 2021, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi kita ke depan," tegasnya.

Baca Juga:Pemerintah Larang Perayaan Tahun Baru, Luhut: Apa yang Kita Perjuangkan, Layak Dijaga

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan karena terlihat adanya penurunan kepatuhan seiring dengan pelonggaran aktivitas yang diberikan pemerintah.

"Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua,” ujar Luhut.

Pembatasan itu, kata Luhut, karena melihat tingkat kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat makin menurun saat pelonggaran PPKM, padahal pandemi Covid-19 belum selesai.

"Oleh sebab itu dalam menyambut Nataru yang akan datang, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dan Protokol Kesehatan utamanya di tempat kerumunan," kata Luhut dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Pemerintah juga akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansia nya masih di bawah 50 persen.

Baca Juga:Pemerintah Resmi Perpanjang PPKM Lagi hingga 29 November 2021

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, masih terdapat 47 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi untuk lansianya masih di bawah 50 persen dan 75 persen kabupaten/kota yang suntikan vaksinasi dosis kedua-nya masih di bawah 50 persen.

Serta, masih ada 16 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis 1 yang masih di bawah 50 persen. Pemerintah juga sudah memperpanjang masa berlaku PPKM Jawa-Bali selama dua pekan ke depan hingga 29 November 2021.

Kabupaten/kota dengan status PPKM Level 1 pada pekan ini menjadi 26 kabupaten/kota, PPKM Level 2 sebanyak 61 kabupaten/kota, dan PPKM level 3 sebanyak 41 kabupaten/kota.

Sumber: Suarabekaci

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini