SuaraBogor.id - Berikut ini hukum Islam menerima kado valentine dan bentuk kasih sayang ajaran Nabi Muhammad SAW. Hal itu dijelaskan oleh Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan kepada umat muslim tidak ikut merayakan valentine.
"Anda tidak perlu ikut-ikutan wahai anak-anakku semua. Kasih sayang yang diajarkan baginda Nabi, kasih sayang itu adalah kasih sayang Nabi," ungkap Buya Yahya dalam channel Youtube Al-Bahjah TV dikutip dari AyoBandung.
"Anda memiliki Nabi Muhammad, yang sudah mengajari kasih sayang di dalam perang. (Nabi) mengajari kasih sayang terhadap binatang sekalipun," katanya.
Baca Juga:Perbedaan Isra dan Miraj, Peristiwa Isra Miraj yang Penting untuk Diketahui Seluruh Umat Islam!
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa hari valentine itu bukan budaya umat Islam, itu adalah budaya di luar Islam.
"Kisah valentine day adalah kisah yang mengagungkan seorang santo yang (tidak) bukan dari agama kita, mengagungkan syiar yang bukan syiar kita," kata Buya.
Kata 'valentine' sendiri diambil dari nama orang suci yang beragama kristen, yakni Saint Valentine.
Namun rupanya, tak sedikit umat muslim yang turut merayakan hari valentine tersebut.
Mereka menyambut dengan suka-cita bahkan melakukan tukaran kado.
Baca Juga:Doa Sebelum Tidur dan Cara Tidur Nabi Muhammad SAW
Hanya saja Buya Yahya menyebut barang yang dihadiahkan pada hari valentine bukan barang yang haram, maka bisa saja dimakan.
Akan tetapi, yang dikhawatirkan adalah, jika yang menerima kado tersebut jadi menikmati dan terbawa ikut mengagungkan syiar di luar Islam.
Demikian pembahasan hukum Islam menerima kado valentine dan bentuk kasih sayang ajaran Nabi Muhammad SAW.