Dan janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menyerahkannya) sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut.
Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas.
7. lir-rijli nabum mimm tarakal-wlidni wal-aqrabna wa lin-nis`i nabum mimm tarakal-wlidni wal-aqrabna mimm qalla min-hu au kaur, nabam mafr
Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.
Baca Juga:Nilai Kedermawanan di Surah Al Lail
8. wa i aaral-qismata ulul-qurb wal-yatm wal-masknu farzuqhum min-hu wa ql lahum qaulam ma'rf
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
9. walyakhsyallana lau tarak min khalfihim urriyyatan i'fan khf 'alaihim falyattaqullha walyaql qaulan sadd
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
10. innallana ya`kulna amwlal-yatm ulman innam ya`kulna f bunihim nr, wa sayalauna sa'r
Baca Juga:Gambaran Hari Kiamat dalam Surah Al Infitar
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
Demikian penjelasan tentang surat An Nisa ayat 1 hingga 10. Surah An Nisa ayat 1-10 menekankan tentang keimanan bahwa syirik adalah dosa yang paling besar.